Pekan Imunisasi Nasional Polio di Yogyakarta Sasar 30.702 Anak Usia 0-7 Tahun

OBATI: Petugas kesehatan saat meneteskan imunisasi Polio pada anak di Sleman, beberapa waktu lalu. (ANTARA/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo Jogja– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta akan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan 30.702 sasaran usia 0-7 tahun. Nantinya teknis pelaksananya setiap kelurahan akan koordinasi dengan puskesmas dan Kemantren untuk memberikan undangan berdasarkan nama dan alamat kepada sasaran, agar datang harus sesuai di hari dan waktu yang telah dijadwalkan di setiap wilayah.

Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menjelaskan, kegiatan itu dilakukan kepada balita dengan rentan usia 0-59 bulan sejumlah 11.816 sasaran, ini bisa terus bertambah seiring kelahiran bayi. Selanjutnya anak usia PAUD/TK sebanyak 11.670 dan usia SD 7.216, sehingga totalnya kurang lebih 30.702 sasaran.

“Kita akan menyasar seluruh anak di Kota Yogyakarta usia 0-7 tahun atau 8 tahun kurang 1 hari. Tanpa memandang riwayat ataupun status vaksin sebelumnya,” ungkapnya, Selasa (9/7/24).

Pelaksanaan imunisasi putaran pertama dimulai 23-29 Juli dan penyisiran PIN Polio pada 30 Juli hingga 3 Agustus. Selanjutnya, putaran kedua dilaksanakan 6-12 Agustus, serta penyisiran pada 13-17 Agustus. Ini sebagai respons kejadian luar biasa (KLB) polio atas penemuan kasus lumpuh layu yang disebabkan polio tipe 2 pada akhir 2023 lalu.

“Meskipun tidak ditemukan kasus polio, tapi secara nasional harus kita antisipasi untuk memutus rantai penyebarannya. Karena kasus ini erat kaitannya dengan cakupan imunisasi yang rendah dan tidak merata pada suatu wilayah. Oleh karena itu, pada PIN Polio ini targetnya bisa mencapai 100 persen,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta Lana Unwanah mengatakan, jenis vaksin polio yang diberikan berupa tetes atau oral. Setiap sasaran akan mendapatkan dua kali vaksin dengan jarak 2-4 pekan.

“Semua sasaran harus tervaksin dua dosis lengkap, maka ada proses sweeping atau penyisiran untuk memastikan siapa saja yang tidak datang sesuai jadwal undangan, atau saat itu si anak masih sakit. Sehingga nantinya langsung didatangi atau dikumpulkan di puskesmas pada hari yang sama,” jelasnya.

Nantinya untuk anak dalam kondisi khusus seperti HIV, dalam pengobatan kanker atau kondisi lain berkaitan penurunan imunitas, tetap bisa mendapatkan vaksin polio. Dengan catatan sudah berkonsultasi dokter ahli atau puskesmas setempat.

“Bagi anak di luar sasaran yang sedang berkunjung atau bertamu di wilayah Kota Yogyakarta juga bisa mengakses vaksin polio. Dengan syarat belum divaksin pada periode PIN Polio dari daerah asal,” pungkasnya.(riz/sam)