DPU Kota Semarang Anggarkan Rp 2,9 M untuk Pembangunan Jembatan Nogososro

SUASANA : Spanduk pembatas larangan memasuki kawasan pembangunan jembatan Nogososro di wilayah Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan belum lama ini, Sabtu (13/7/2024). (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang menganggarkan dana Rp 2,9 miliar untuk pembangunan permanen Jembatan Nogososro yang menjadi penghubung wilayah Tlogosari Kulon dan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan. Dua jembatan tersebut telah dibongkar, dan akan memasuki pemancangan sheetpile dan pembangunan pondasi jembatan.

Kepala Bidang Bina Marga DPU Kota Semarang, Bagus Irawan mengukapkan, mulai 9 Juli lalu, pihaknya mulai membongkar jembatan Nogososro. Kemudian, mendatangkan sheetpile serta pondasinya. Setelah pembangunan pondasi, akan dilakukan pembuatan struktur atas jembatan.

“Pembangunan tahap awal ini masih sesuai dengan yang ditargetkan DPU Kota Semarang. Targetnya jembatan Nogososro jadi dan bisa dioperasionalkan yakni selesai akhir Oktober 2024,” ucapnya, belum lama ini.

Setelah dua jembatan itu dibongkar, kata Bagus, akan dilanjutkan dengan peninggian yang lebih tinggi dari jembatan sementara. Dirinya menyebut, di sisi jembatan akan dilengkapi dengan trash rack atau penyaring sampah.

“Trash rack ini fungsinya agar sampah tersaring dan tidak membebani wilayah di Muktiharjo Kidul. Kalau dibuka, wilayah itu akan terdampak. Sehingga dengan filter tersebut sampah bisa tersaring untuk kemudian diambil oleh petugas,” katanya.

Menurutnya, tak ada kendala berarti selama proses pembongkaran jembatan. Hanya saja beberapa pertokoan di area tersebut banyak mengeluh lantaran akses jalan ke tempatnya harus ditutup.

“Toko-toko sekitar banyak yang meminta akses jalan dibuka untuk motor, tapi itu bisa kami carikan solusi. Untuk pengendara yang biasanya melewati jembatan Nogososro, dapat memutar melewati area perkampungan warga,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto menyampaikan, pembongkaran jembatan sisi kanan dan kiri ini adalah untuk mempercepat pembangunan. Bahkan, pihaknya telah bersosialisasi kepada warga masyarakat sekitar terkait dengan pengerjaan proyek tersebut.

“Mengimbau masyarakat dapat menghindari jalur tersebut selama pembangunan agar tidak terjebak kemacetan. Pembangunan jembatan permanen akan selesai dalam waktu tiga bulan,” pungkasnya. (int/adf)