SEMARANG, Joglo Jateng – Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (BAN-PDM) Jawa Tengah telah melaksanakan pelatihan intensif bagi para asesor. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas akreditasi sekolah di Jawa Tengah.
Ketua BAN-PDM Jateng Sugiman meminta agar para asesor waspada dengan adanya isomorphic mimicry atau pencitraan semu dalam dunia pendidikan. Di mana agar mendapatkan akreditasi unggul pihak sekolah melakukan pencitraan yang bahkan programnya tidak di jalankan di satuan pendidikan tersebut.
“Oleh karena itu asesor harus memiliki bekal pengetahuan, keterampilan yang luas agar dalam melakukan penilaian kelayakan satuan pendidikan tidak terjebak pada isomorphic mimicry atau pencitraan semu,” jelas saat dikonfirmasi Joglo Jateng, Senin (29/7/24).
Menurutnya banyak ditemukan adanya sekolah-sekolah yang mengedepankan citra kesuksesan. Namun, di balik itu semua, sebenarnya belum terjadi kemajuan yang substansial dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan instrumen baru, diharapkan seorang asesor mampu mendeteksi kondisi satuan pendidikan yang sebenarnya.
“Kesuksesan sesungguhnya dalam pendidikan bukanlah semata-mata berdasarkan pencitraan, melainkan lebih kepada upaya pembelajaran yang berkualitas dan efektif,” imbuh Sugiman.
Para asesor, pesan dia, jangan terjebak dengan gedung yang megah, sarana prasarana lengkap, dan kejuaraan yang banyak. Namun, harus dibuktikan dengan prosesnya.
Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan Generasi Emas tahun 2045. Yakni generasi yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi. Sebab itu satuan pendidikan yang memiliki akreditasi unggul, pembelajaran di dalamnya juga bakal terjamin.
“Akreditasi adalah alat untuk penjaminan mutu. Hasilnya berfungsi sebagai umpan balik bagi satuan pendidikan untuk perbaikan kualitas secara berkelanjutan,” tandasnya. (luk/adf)