BANTUL, Joglo Jogja – Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul belum mendapatkan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS). Padahal jatah kuota membuang sampah ke TPA Piyungan hanya sebanyak 1.000 ton habis akhir Juli.
Menanggapi hal ini, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, juga belum bisa memberikan jawaban. Apakah akan ada penambahan kuota di TPA Piyungan, atau sudah mendapatkan lokasi TPSS baru.
“Kita lihat nanti. Saya belum mendapatkan perkembangan akhir. Bisa di tanya ke DLH yang menangani secara teknis,” ujar Halim (31/7).
Menurutnya, secara teknis penanganan persoalan sampah ini berada di DLH. Adapun, perihal permasalahan tersebut akan segera ditangani. Dia pun menekankan, bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan menyelesaikan masalah sampah ini.
“Tentu ini pasti akan ada dampak-dampak yang bersifat sementara. Toh masa darurat ini, masa di mana ketersediaan tempat pengolahan sampah belum memadai. Oleh karenanya kita kejar pembangunan TPST agar memiliki kapasitas yang setara dengan produksi sampah,” terang Halim.
Dia menyebut, pihaknya telah berusaha keras untuk menangani sampah dengan membangun beberapa TPST. Selain itu, dia juga mengatakan TPST yang dibangun ini akan segera beroperasi pekan-pekan ini.
“Ini tentu belum setara dengan jumlah sampah, karena memang belum semua siap beroperasi, dan tentu nanti akan ada dampak-dampak. Tetapi sekali lagi dampak ini hanyalah bersifat sementara. Dengan jadinya TPST itu kita punya sistem yang lebih setelah, yang terjamin dalam jangka panjang,” tandas Halim.
Sementara itu, Joglo Jogja juga berusaha mengkonfirmasi kepada DLH Bantul terkait habisnya kota pembuangan sampah ke TPA Piyungan ini. Apakah akan ada perpanjangan waktu dan penambahan kuota, atau sebaliknya sudah mendapatkan lokasi TPSS baru. Namun konfirmasi Joglo Jogja melalui sambungan telepon tidak mendapatkan respons. (nik/khl)