Bappeda Salurkan Bantuan dan Santunan, Dorong Pengentasan Kemiskinan

RESMI: Harso Susilo saat menyerahkan bantuan KUBE secara simbolis kepada ketua kelompok usaha di Desa Purbasari, Purbalingga, belum lama ini. (ALLAM MUZHAFFAR HANIF/JOGLO JATENG)

PURBALINGGA, Joglo Jateng – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Bappeda Jateng) menyelenggarakan fasilitasi desa dampingan di Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga, pada Sabtu (3/8). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyerahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat penerima bantuan di desa dampingan Bappeda Jateng itu.

Pada kesempatan itu, Bappeda Jateng menyerahkan bantuan kepada penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), dan jambanisasi untuk program Open Defecation Free (ODF), atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Termasuk pemberian santunan kepada 50 anak yatim piatu, berupa uang tunai, dan perlengkapan sekolah.

Kepala Bappeda Jateng Harso Susilo, yang turut hadir dalam fasilitasi desa dampingan di Purbalingga itu menuturkan, pihaknya berharap agar Desa Purbasari di Tahun 2024 ini sudah tidak lagi masuk dalam kategori desa miskin. Oleh sebab itu, Bappeda Jateng mengajak beberapa OPD di Provinsi Jateng, untuk turut andil dalam fasilitasi desa dampingan di Desa Purbasari.

“Jadi kami (Bappeda Jateng) di Tahun 2024 ini mendampingi Desa Purbasari, tidak semata-mata apa saja yg kurang (dibutuhkan, Red) dibantu, bukan seperti itu. Kami di sini mendampingi untuk bareng-bareng, bekerja sama, gotong royong mengajak seluruh masyarakat Desa Purbasari lepas dari cap kemiskinan, apalagi kemiskinan ekstrem,” terang Harso Susilo saat memberikan sambutan di Balaidesa Purbasari, Purbalingga, belum lama ini.

Harso Susilo menambahkan, bantuan-bantuan ini, khususnya KUBE ini sebagai upaya penanganan kemiskinan bagi warga Desa Purbasari dengan upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Hal itu disajikan dalam bentuk kebijakan, program, kegiatan pemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang bersangkutan.

“Bantuan ini diharapkan bisa digunakan tepat sasaran, untuk keperluan usaha kelompok. Termasuk meningkatkan kesejahteraan kelompok usaha, melakukan pemberdayaan anggota kelompok. Sehingga dapat mengembangkan usaha dan taraf ekonomi anggota kelompok masyarakat,” ujarnya.

Lanjutnya, dalam fasilitasi desa dampingan ini, konsentrasinya ada pada delapan perkara. Yaitu stunting, anak tidak sekolah, warga yang belum bekerja atau terkena PHK, warga yang memiliki RTLH. Bagi masyarakat yang belum memiliki kerja, Bappeda Jateng akan memberikan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan usaha potensi lokal.

“Bagi warga yang memiliki RTLH dan sudah masuk kriteria, nantinya bantuan RTLH akan dikawal langsung oleh Disperakim Jateng melalui Disperkim Kabupaten. Bagi RTLH yang belum masuk kriteria, nanti bisa dibantu melalui CSR yang telah ada, yaitu dari Semen Gresik dan Bank Jateng,” jelas Harso.

Harso Susilo berharap, setelah penyerahan bantuan ini, seluruh masyarakat khususnya yang masuk dalam kelompok usaha, bisa terus meningkatkan produksinya. Dengan begitu, keberlangsungan usahanya dapat terus terjaga, meskipun keuntungan dari setiap dagangannya tidak besar.

“Kami akan terus mendorong kelompok usaha di Desa Purbasari untuk mengembangkan usaha dan peningkatan produksi. Saya harap bantuan yang kami berikan dapat berdampak pada ekonomi warga setempat, dan semakin banyak warga desa yang diberdayakan melalui usaha itu,” paparnya.

Harso Susilo mengatakan, pihaknya mengapresiasi Kabupaten Purbalingga lantaran di Tahun 2024 ini sudah mampu menurunkan angka kemiskinan sebanyak 6.700 orang. Dengan capaian itu, membuat Kabupaten Purbalingga keluar dari lima besar kategori miskin, dengan angka kemiskinan yang mulanya 14,99 persen menjadi 14,18 persen.

Sementara itu Camat Karangjambu Puji Muhlisun menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Provinsi Jateng, khususnya Bappeda Jateng. Lantaran telah memberikan fasilitasi desa dampingan tak hanya sekadar edukasi pada usaha potensi lokal, melainkan juga memberikan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), dan bantuan RTLH.

“Alhamdulillah kemarin sudah ada bantuan RTLH yang terealisasikan, ini nantinya aka nada 10 bantuan RTLH lagi yang sedang dalam pengajuan. Harapan kami bisa di ACC dan terealisasi. Untuk usaha jamur tiram kmarin juga lumayan menghasilkan, hasil panennya juga baik, semoga bisa terus berkembang,” pungkas Camat Karangjambu, Purbalingga.(all/sam)