TK PG Rendeng Rayakan HUT dengan Edugame & Tumpengan

KOMPAK: Kepala TK PG Rendeng, Erny Susanti bersama Ketua Paguyuban TK PG Rendeng, Retno Ayu potong tumpeng dalam rangka HUT ke 60, belum lama ini. (UMI ZAKIATUN NAFIS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – KB TK PG Rendeng, Kudus memeringati hari ulang tahun ke 60 melalui edugame dan tumpengan. Perayaan ini dilakukan para guru dengan ratusan siswa dan wali murid, akhir pekan lalu.

Kepala TK PG Rendeng, Erny Susanti mengungkapkan, dirinya mengapresiasi antusias orang tua dan siswa dalam peringatan HUT TK. Melalui edugame, pihaknya menciptakan kerja sama orang tua dengan anak. Kasih sayang orang tua juga terlihat dalam kegiatan tersebut.

Edugame ini juga bisa memperlihatkan betapa orang tua sangat sayang dan mendorong anak bisa berproses. Tanpa memaksakan agar anak jadi juara,” ungkapnya.

Baca juga:  TK Masehi Latih Fisik Motorik di Peringatan HUT RI ke 79

Selain itu, sebagai wujud rasa syukur, pihaknya bersama paguyuban orang tua serta siswa turut makan bersama. Yaitu dengan 8 tumpeng yang telah didoakan terlebih dahulu. Erny ingin melalui makan bersama bisa membangun nilai persaudaraan dan saling berbagi.

“Tujuan makan bersama ini tentu wujud syukur dan doa. Dengan makan tumpeng bersama menciptakan nilai persaudaraan dan saling mengisi karakter berbagi,” imbuhnya.

Erny mengatakan, pihak sekolah berusaha menguatkan kekompakan antar orang tua melalui paguyuban di tiap kelas. Komunikasi intens juga dilakukan melalui grup whatsapp. Para guru berbagi praktik baik yang dilakukan anak-anak mereka di sekolah.

Baca juga:  SMP 1 Gebog Luncurkan 62 Judul Buku dan Deklarasi Sekolah Ramah Anak

“Kami ingin membangun sinergi antar sekolah dan orang tua. Dengan memancing hati mereka agar terus ikut mendukung kesuksesan pendidikan sang anak. Baik melalui parenting ataupun komunikasi intens,” katanya.

Di usia sekolah yang tidak muda ini, Erni mengaku ingin menambah kuantitas siswa dengan tetap mempertahankan kualitas. Sebab hingga kini, TK PG Rendeng masih membatasi kuota. Yaitu 11 hingga 13 siswa per kelas. Hal ini diterapkan untuk mengontrol eksplorasi dan tumbuh kembang anak dengan maksimal.

“Tentunya saat kita ingin menambah kuantitas, kualitas harus tetap dipertahankan. Yaitu budaya inkuiri dan computational thinking, pembelajaran Kurikulum Merdeka dan fisik motorik stimulasi dini,” ujarnya.

Baca juga:  Cetak Generasi Religius, Unggul, Berkarakter melalui Tahfidz

Ketua Paguyuban TK PG Rendeng, Retno Ayu berharap, di HUT ke 60 ini sekolah semakin maju, jaya dan berkah untuk melahirkan anak-anak yang hebat dan menjadi kebanggan orang tua. Dengan didampingi para guru yang profesional, pembelajaran selalu dilengkapi dengan alat peraga edukasi yang lengkap.

“Kami juga mengucapkan terima kasih atas budaya sopan santun yang diajarkan para guru kepada anak-anak. Termasuk penguatan agama Islam dan PPA untuk non muslim,” imbuhnya. (cr1/fat)