Puskesmas Kasihan I Dinobatkan Jadi Puskesmas Layak Anak di Bantul

CERIA: Anak-anak bermain di wahana bermain anak yang terletak di Puskesmas Kasihan I, Bantul. (JANIKA IRAWAN/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Merealisasikan keberadaan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Bantul, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) mendorong adanya pelayanan yang ramah anak di Puskesmas.

Salah satunya di Puskesmas Kasihan I yang menyediakan pelayanan yang memadai terhadap anak. Kepala DP3APPKB Bantul Ninik Istitarini, menyebut, salah satu pendukung Kabupaten Layak Anak (KLA) yakni puskesmas ramah anak. “Kemarin Puskesmas Kasihan I mendapatkan penghargaan dari Kementerian PPPA sebagai Puskesmas Ramah Anak. Dengan nilai termasuk yang tertinggi nasional,” ungkap Ninik, Senin (5/8).

Baca juga:  PKB Dapatkan Dua Kursi setelah 20 Tahun di Legislatif

Puskesmas Ramah Anak yakni layanan kesehatan yang menyediakan pelayanan berorientasi pada anak. Misalnya, untuk tempat pemeriksaan, maupun fasilitas lain yang dibutuhkan.

“Sebenarnya semua Puskesmas di Bantul sudah terakreditasi. Pada dasarnya, karena sudah terakreditasi, tentunya semua sudah berorientasi pada anak,” imbuhnya.

Plt Kepala Puskesmas Kasihan I Kriessita Andiyanti mengatakan, proses penilaiannya sudah dilakukan sejak 2023 lalu. Penilaian ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

“Dalam proses itu, yang dinilai tidak hanya terkait dengan sarana prasarana saja, tapi juga kegiatan yang memprioritaskan ramah terhadap anak,” terangnya.

Baca juga:  Cegah Politik Uang lewat Peningkatan Partisipasi Pemilih

Kriessita menerangkan, terlihat dengan saran prasarana Puskesmas Kasihan I yang menyediakan area bermain anak. Kemudian fasilitas lain, misalnya kamar mandi khusus anak, dan toilet disabilitas. Selain itu juga disediakan ruang laktasi untuk ibu menyusui yang sudah sesuai standar

“Saat kementerian meninjau kemarin itu ada masukan agar ada pagar pembatas di dekat area bermain. Itu langsung kami tindaklanjuti. Termasuk menerapkan kawasan tanpa asap rokok,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemisahan untuk pelayanan pasien anak dan orang dewasa. Kemudian ada juga layanan konseling anak lengkap dengan psikolognya, pelayanan gizi, dan layanan fisioterapi.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UAD Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Lansia di Dusun Pronosutan

Namun, indikasi yang juga menjadi penilaian penting bukan hanya penyediaan pelayan di Puskesmas, tapi juga pelayanan langsung di masyarakat. Pelayan ini bukan hanya sekadar Posyandu saja, tapi menambahkan beberapa inovasi.

“Jadi setiap Posyandu, pemeriksaannya tidak hanya tumbuh kembang anak saja, tapi juga pemeriksaan lengkap. Mulai dari pemeriksaan gigi, dokter umum, pemeriksaan Hemoglobin (HB) dan golongan darah,” tandasnya. (nik/ree)