KUDUS, Joglo Jateng – Kabupaten Kudus mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Smart City pada 2021. Hal itu didukung oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan membentuk Duta Digital di sembilan kecamatan yang di koordinasi langsung di bawah kementrian.
Dalam hal ini, tugas masing-masing Duta Digital mendampingi progam Smart Village di 5 desa perkecamatan untuk pendampingan progam Desa Cerdas. Duta digital diberikan mandat untuk pendampingan untuk mencapai tujuan Desa cerdas di Kabupaten Kudus.
Dalam meraih tujuan tersebut, melibatkan beberapa sektor dan pihak terkait. Salah satunya Dinas PMD, Dinas Arpusda, Dinas Kominfo, kecamatan setempat dan pihak lainnya. Selain itu, ada juga kerja sama dengan swasta atau dengan perguruan tinggi maupun sekolah.
Duta Digital Kudus berinisiatif menggandeng swasta untuk berkolaborasi mewujudkan Desa Cerdas di Kecamatan Kaliwungu. Salah satunya SMK Assaidiyah Kudus.
Kepala Progam Keahlian PPLG SMK Assaidiyah Kudus, Syaiful Kurniawan menyampaikan, pihaknya menyasar Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu. Mereka berkolaborasi dengan Duta Digital Kecamatan Kaliwungu dan membentuk kolaborasi.
“Dari pihak SMK menempatkan beberapa anak didik Jurusan PPLG di desa untuk melakukan praktik kerja lapangan. Dengan target dapat membantu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang cerdas,” jelasnya belum lama ini.
Syaiful menyebut, SMK Assaidiyah Kudus melaksanakan Progam Praktik Lapangan dengan tujuan memberikan kesempatan sekaligus melatih keterampilan bagi siswa-siswi SMK. Yakni dengan menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah.
“Melalui kegiatan ini, siswa-siswi SMK dapat mengaplikasikan teori, prinsip dan konsep yang telah mereka pelajari sebelumnya di dunia industri yang aktual,” paparnya.
Syaiful menjelaskan, SMK tersebut menerjunkan siswa jurusan PPLG atau Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim. Jurusan ini mempelajari perkembangan perangkat lunak meliputi pembuatan, manajemen organisasi pengembangan perangkat lunak, pemeliharaan dan manajemen kualitas.
“Kami berharap siswa dapat mengaplikasikan apa yang meraka pelajari untuk mengembangkan digitalisasi. Khususnya di Desa Prambatan Lor ini,” sebutnya.
Sementara itu, Duta Digital Kecamatan Kaliwungu, Annisa mengatakan, manfaat dari smart village ini ialah membentuk masyarakat cerdas. Dengan paham informasi, tata kelola pemerintahan yang cerdas melalui digital.
Progam desa cerdas dari Kemendes PDTT ini memiliki indikasi pencapaian 6 pilar. Yaitu ekonomi cerdas, masyarakat cerdas, tata kelola cerdas, kehidupan cerdas, mobilitas cerdas dan lingkungan cerdas.
“Point penerjunan siswa ke desa adalah desa dapat terbantu dengan adanya tambahan SDM yang fresh dan siswa dapat belajar dari lapangan. Untuk menciptakan desa cerdas salah satunya sesa wajib mempunyai sosial media dan mendorong segala aktifitas desa agar dapat terpublikasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Annisa menyebut dampak lain yang akan diterima dari adanya Program Smart Village yakni kemajuan ekonomi menjadi kuat. Karena masyarakatnya yang cerdas akhirnya menunjang SDM dan perekonomian. Sedangkan, untuk Smart Village ditunjukkan kepada pemdes dan masyarakat desa untuk sadar digitalisasi atau melek informasi.
“Hal ini didasari karena sampai sekarang banyak informasi yang sulit tersampaikan ke warga pelosok desa. Sehingga masyarakat dituntut sadar digitalisasi, entah dalam bentuk menggunakan aplikasi maupun web dalam gawai atau lainnya,” tukasnya. (cr3/fat)