Penjualan Atribut HUT RI di Semarang Masih Sepi

AKTIVITAS: Salah satu pedagang umbul-umbul dan bendera merah putih asal Garut, Bonar (32) saat merapikan dagangannya di depan ruko Jalan Mayjend Sutoyo No 33 Kelurahan Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah, Selasa (6/8/24). (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Salah satu pedagang umbul-umbul dan bendera merah putih asal Garut, Bonar (32) mengaku pada awal bulan Agustus ini penjualan atribut peringatan HUT RI yang dijualnya terpantau masih sepi. Padahal biasanya sejak akhir Juli pembeli sudah mulai ramai membeli barang-barang tersebut.

“Penjualan sekarang agak menurun karena biasanya dari tanggal 28 Juli sampai 1 Agustus ramai. Tetapi sekarang sudah agak menurun tidak kayak tahun kemarin yang udah ramai tanggal segini. Sekarang udah agak penurunan,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Selasa (6/8/24).

Baca juga:  SINTAL, Solusi Mudah Masyarakat Mengakses Arsip DP3A Kota Semarang

Meski begitu, ia merasa bersyukur karena beberapa hari terakhir ini, dalam sehari bisa menjual dagangannya sebanyak kurang lebih 10 biji. Bonar juga menyebut ada kenaikan pada harga aksesori HUT RI. Hal itu lantaran bahan kain yang mulai naik dari produsennya.

“Misal kemarin cuman jual Rp 35 ribu sekarang Rp 45 ribu. Jadi itu sudah mentok,” imbuhnya.

Adapun beberapa aksesoris HUT RI yang dijual di antaranya umbul-umbul bandir dengan ukuran 4 meter, umbul-umbul gergaji 2,5 meter. Kemudian, bendera merah putih 90×50, bendera berukuran 1,2 meter, 1,5 meter dan 1,8 meter.

Baca juga:  Tak Ada Siswa yang di-DO karena Ikut Demo

Untuk kisaran harga, kata Bonar, bervariatif sesuai ukuran. Mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 110 ribu.

Ia menyampaikan, pada tahun sebelumnya, ia bisa memiliki omzet sebanyak Rp 8 juta dari hasil penjualan aksesori HUT RI. Hal itu dikarenakan banyaknya stok yang ia persiapkan saat itu.

“Tahun ini stok sedikit dari tahun sebelumnya 8 kodi untuk umbul-umbul, tetapi kalau habis nanti dikirim sama bos,” ujarnya.

Bonar menyebut, mayoritas pembeli berasal dari warga lokal Semarang. Termasuk instansi pemerintah yang sudah menjadi langganan setiap tahun.

Baca juga:  Bambang Pacul Persilakan Gerindra Bentuk KIM Plus

Dirinya berharap, akan ada banyak orang yang membeli dagangannya H-7 seminggu sebelum tanggal 17 Agustus 2024 mendatang. Sehingga dirinya tidak perlu khawatir tidak memenuhi target penjualan.

“Paling tidak sebanyak-banyak (yang beli bendera dan umbul-umbul, Red.). Ya semoga laris manis ajalah,” harap dia. (int/adf)