Perpustakaan Rembang Siapkan Perpindahan ke Gedung Baru

ARAHKAN: Petugas perpustakaan daerah Rembang sedang melayani anak-anak yang hendak membaca buku di gedung perpustakaan lama di taman Kartini Rembang, belum lama ini. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

REMBANG, Joglo Jateng – Perpustakaan Daerah (Perpusda) Rembang saat ini minim pengunjung. Sehingga, perpustakaan kini dalam proses persiapan pindah ke gedung yang baru.

Heri Siswanto, Sub Koor Pengembangan Perpustakaan Rembang mengungkapkan, perpustakaan ini beroperasi setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 hingga 16.00. Kemudian tutup pada Sabtu dan Minggu.

“Setiap harinya, perpustakaan ini minim pengunjung. Kebanyakan pengunjung adalah guru dan murid. Tidak ada batasan kunjungan. Namun kenyataannya masih sedikit yang datang,” ujar Heri belum lama ini.

Selama ini, Perpusda Rembang menempati gedung milik Dinas Pariwisata. Namun, berkat bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpusnas RI, tahun ini perpustakaan akan segera memiliki gedung baru.

Baca juga:  Putri Campa, Jejak Ekspedisi Ceng Ho

“Kami sangat bersemangat mempersiapkan perpindahan ke gedung baru. Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan fasilitas dan menarik lebih banyak pengunjung,” katanya, kepada Joglo Jateng.

Meskipun demikian, dirinya menyebutkan tantangan masih ada. Terutama dalam peningkatan kapasitas dan minat baca. Ia menjelaskan, rencana peningkatan kapasitas masih belum mendapat persetujuan dari bupati, dan anggaran yang tersedia pun minim.

“Rencana kami adalah melakukan studi banding ke Perpusnas terlebih dahulu. Hal ini untuk mencari inspirasi dan pengetahuan baru,” jelasnya.

Untuk meningkatkan minat baca, Perpusda memiliki beberapa program prioritas. Seperti kegiatan literasi, penguatan database, serta pengembangan perpustakaan desa dan sekolah.

Baca juga:  Kemenag Rembang Canangkan 2 Kampung Moderasi Beragama

“Kami memiliki perpustakaan keliling (Pusling) yang sering diminta untuk mengunjungi sekolah-sekolah. Ini adalah salah satu program yang paling diminati,” ungkapnya.

Heri menyebutkan, sejak 2008 gedung lama berfungsi sebagai perpustakaan daerah. Namun, beberapa faktor menyebabkan menurunnya jumlah pengunjung. Seperti ketergantungan anak-anak pada gadget, kurangnya buku baru sejak 2019, tempat yang kurang nyaman, dan akses sarana prasarana yang banyak rusak.

“Anak zaman sekarang mencari buku terbaru, sedangkan sejak 2019 kami belum ada pengadaan buku baru. Tempat ini juga kurang nyaman dan banyak sarana prasarana yang rusak,” bebernya.

Baca juga:  Rembang Raih Juara 1 di Ajang Ampera 2024 Tingkat Jawa Tengah

Dalam upaya meningkatkan minat baca di masyarakat, perpustakaan daerah Rembang berencana melakukan penyerahan hibah buku dari Bunda Literasi ke desa-desa. Meskipun masih menunggu SK pelaksanaan dari bupati.

“Kami berharap dengan perpindahan ke gedung baru, kondisi perpustakaan akan semakin baik dan mampu menarik lebih banyak pengunjung. Tujuan kami adalah agar semakin banyak masyarakat yang gemar membaca,” tutupnya. (cr3/fat)