KUDUS, Joglo Jateng – Sebanyak 449 siswa dari 42 SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kudus adu bakat di ajang lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI). Mereka berkompetisi melalui 7 cabang lomba. Diantaranya tartil, tilawah, tahfidz, pidato, kaligrafi, cerdas cermat Islami dan rebana.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Zubaedi menyebutkan, lomba MAPSI merupakan ajang tahunan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta seni Islami. Pihaknya juga mengapresiasi para peserta yang telah mempersiapkan diri dengan baik untuk bersaing di ajang tersebut.
“Kami sangat bangga melihat antusiasme dan semangat para siswa dalam mengikuti lomba MAPSI tahun ini. Ini menunjukkan bahwa generasi muda kita memiliki potensi besar dalam bidang keagamaan dan seni Islami,” ujarnya, Rabu (7/8/24).
Hasil dari lomba ini, lanjut dia, akan mewakili Kudus di tingkat Provinsi yaitu pada 25-26 Oktober 2024 mendatang. Dan MAPSI provinsi tersebut juga akan berlokasi di Kudus sebagai tuan rumah.
“Tahun ini kami menjadi tuan rumah MAPSI Kudus. Baik di tingkat SMP maupun SD. Sehingga kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar siswa dan sekolah,” imbuhnya.
Zubaedi berharap, semangat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terus meningkat seiring pengembangan bakat mereka dalam seni Islami. Dengan adanya lomba MAPSI, diharapkan juga generasi muda Kudus dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan spiritual mereka.
“Harapannya ajang ini terus dilaksanakan setiap tahun dan menjadi wadah yang positif bagi siswa-siswi kita. Untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam bidang keagamaan dan seni Islami,” harapnya.
Pendamping peserta asal SMP 1 Kudus, Salvi Immawan, mengaku mengikuti empat cabang lomba. Diantaranya rebana, LCC, kaligrafi dan pidato.
“Kami berusaha memaksimalkan tim yang sudah siap. Karena kami menargetkan keempat cabang lomba yang diikuti nanti bisa membawa piala semua. Dan harapannya bisa maju ke tingkat provinsi khususnya cabang lomba rebana,” ungkapnya.
Ia membeberkan, persiapan para tim dimulai sejak satu bulan lalu. Dengan latihan intens satu minggu sekali. Khususnya rebana modern yang selama ini telah menjadi unggulan dan juara bertahan dengan menambahkan alat musik biola di tahun ini.
“Kami juga selalu berpesan kepada anak-anak agar jangan ada beban mental saat bertanding. Apapun prestasi yang diraih yang penting sudah tampil maksimal,” bebernya. (cr1/fat)