SEMARANG, Joglo Jateng – Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mengejar capaian vaksin HPV yang saat ini diberikan pada anak perempuan usia 11-12 tahun untuk melindungi mereka dari penyakit kanker leher rahim (serviks).
Pemerintah menggandeng Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) didukung oleh UNICEF Indonesia dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dan Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Irma Makiah menyampaikan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di Jawa Tengah dari target harusnya sudah 50 persen baru terlaksana 40 persen. Sehingga pada semester dua ini, pihaknya mengejar kekurangan, yakni 10 persen.
“Kita baru 40 persenan ya, hampir 40 persen. Jadi masih ada gap 10 persen,” katanya, Rabu (7/8/2024).
Irma mangakui bahwa penyebab dari tidak tercapaiannya target sangat beragam. Antara lain seperti kesadaran orang tua yang kurang dan akses layanan di daerah-daerah yang masih sulit.
“Kita evaluasi kejar untuk mengejar anak-anak yang dosis vaksinnya belum lengkap. Kan ada banyak ya dosis vaksin untuk imunisasi dasar lengkap yang kurang-kurang itu dilengkapi di bulan ini,” bebernya.
Bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Naasional (BIAS) pada semester kedua ini, pihaknya bakal memberikan imunisasi tambahan untuk kelas 1, kelas 2, kelas 5, dan kelas 6.
Meliputi diphteri, tetanus, MR, dan yang utama kelas 5, kelas 6 HPV pada anak-anak perempuan, untuk menjaga kanker serviks.
“Nah ini diperlukan dukungan lintas sektor ini karena masalah kesehatan ini kita tidak bisa menyelesaikan di sektor kesehatan saja. Kita perlu kolaborasi antar lintas program, lintas sektor. Kebetulan ini kan mulai tahun ajaran baru. Jadi kita momen tahun ajaran baru belum begitu padat, jadi terus dilaksanakan serentak di 35 kabupaten/kota,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah menekankan dukungan sektor pendidikan dalam pelaksanaan imunisasi.
“Kami tidak hanya mendukung pelaksanaan imunisasi di sekolah, tetapi juga aktif memberikan informasi yang tepat kepada siswa dan orang tua. Dengan kolaborasi yang erat antara sektor pendidikan dan kesehatan, kami percaya bahwa bisa menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak-anak,” ujarnya.
Chief of UNICEF Java Field Office, Arie Rukmantara menyampaikan bahwa pihaknya siap berdedikasi pada target bersama secara global untuk melindungi kehidupan 86 juta anak perempuan dan mendukung 21 negara, termasuk Indonesia, dalam memberikan imunisasi HPV kepada anak perempuan Indonesia. Termasuk di Jawa Tengah.
Menurutnya, perlindungan hak anak perempuan yang di Jawa Tengah makin berkorelasi positif dengan naiknya angka Indeks Pembangunan Gender dan turunnya angka Indeks Ketimpangan Gender di provinsi dengan populasi terbesar ke-3 di Indonesia.
“Jateng saat ini sudah banyak mencatat pemimpin perempuan sukses dan kuat, dari Menkeu Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi, dan kepala-kepala dinas provinsinya banyak Srikandi cerdas. UNICEF ingin 20-30 tahun lagi, prestasi ini tetap dan bahkan meningkat agar Indonesia Emas 2045 mencatat peran perempuan yang signifikan,” lanjut Arie.
Menurut Kepala Perwakilan UNICEF di Jawa tersebut, imunisasi HPV penting disukseskan karena setiap dua menit, seorang wanita meninggal karena kanker serviks.
Imunisasi human papillomavirus (HPV) penyebab utama kanker serviks dapat mencegah sebagian besar kasus. Dan apabila dikombinasikan dengan skrining dan pengobatan, menyediakan jalan menuju eliminasi. (luk/adf)