KUDUS, Joglo Jateng – Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Gebog memfasilitasi para siswanya untuk berkarya mengembangkan soft skill. Salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler cooking class.
Kepala SMP 1 Gebog, Endang Siwi Ekoati menjelaskan, eksktrakurikuler ini mengajarkan peserta didik untuk dapat membuat ide dan mengkreasikan makanan. Baik makanan kekinian dan juga makanan tradisional.
“Termasuk kue kering yang dimulai dari pengenalam bahan, adonan, proses membentuk kue hingga packing. Tahap-tahapan ini disampaikan kepada siswa yang ikut ekstra ini,” jelasnya kepada Joglo Jateng, Kamis (8/8/24).
Diharapkan para siswa dapat memiliki bekal pengalaman untuk membuat usaha kuliner sendiri dan dapat menjadi bisnis yang menjanjikan. Pihaknya menilai, antusias siswa sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini.
“Di ekstra ini kami batasi 30 peserta. Mereka terdiri dari anak-anak putri kelas 9,” imbuhnya.
Endang memaparkan, ekstra yang dilaksanakan setiap Sabtu ini dibagi menjadi per kelompok yang terdiri lima orang. Selain belajar di kelas, anak-anak juga diberikan wadah untuk praktik berwirausaha.
“Anak-anak dan para guru menamainya Boga 5131. Mereka praktik berjualan di momen bazar HUT SMP 1 Gebog. Mereka diajarkan berjualan menu simple. Seperti risol mayo, pisang crispy, telur gulung dan leker,” paparnya.
Salah satu siswi kelas 9 H, Jevika mengungkapkan, ekstrakurikuler cooking class sendiri sebagai ekskul yang seru. Karena dirinya bisa membuat macam makanan dan yang juga pasarkan dilingkungan sekolah. Dan tentunya mendapatkan banyak pengalaman yang sebelumnya belum pernah didapatkan.
“Salah satu yang diajarkan dalam ekstrakurikuler cooking class yaitu cara membuat kue kering mulai dari awal hingga packing. Kemudian kami juga tahu bagaimana cara membuat beberapa macam cemilan dan rasanya cukup mudah jika di praktikan kembali dirumah masing masing,” ungkapnya.
Ia merasa saat mengikuti ekstrakurikuler cooking class ini mendapatkan ilmu baru tentang berbagai jenis masakan yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Termasuk cara menjualnya dengan waktu yang singkat.
“Karena kami juga berkelompok jadi kerja sama tim yang baik juga sangat terbangun. Harapannya melalui ekstra ini bisa menjadi bekal ke depan utamanya untuk berwirausaha,” katanya. (cr1/fat)