Pati  

Meriahnya Karnaval Budaya Wangi Pradesa, Keragaman Budaya Lokal di Pati Dipertunjukkan

PENAMPILAN: Salah satu kelompok peserta saat unjuk kebolehan, Jumat (9/8/24). (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Karnaval Budaya Wangi Pradesa digelar dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-701 Kabupaten Pati pada Jumat (9/8/24) malam. Karnaval yang mengangkat tema Jalur Rempah ini berlangsung sangat meriah.

Ribuan penonton memadati Alun-alun Pati, tempat akhir para peserta karnaval budaya ini unjuk kebolehan. Ada perwakilan 21 Kecamatan di Pati yang tampil dalam karnaval budaya tersebut. Mereka para siswa-siswi SMP dari setiap kecamatan yang ada di daerah ini.

Puluhan kelompok peserta itu menampilkan ciri khas dan kesenian wilayahnya masing-masing. Kebanyakan dari mereka menampilkan gerakan tarian dengan memakai kostum menarik yang diiringi musik Wangi Pradesa.

Seperti perwakilan dari Kecamatan Wedarijaksa misalnya yang mengangkat tema brambang atau bawang merah. Wedarijaksa sendiri dikenal menjadi salah satu bawang merah terbesar di Kabupaten Pati.

Baca juga:  Putra Petani yang Kini Duduki Kursi DPRD Pati

Sedangkan kesenian yang ditampilkan salah satunya yakni Barongan Macan Loreng yang dipentaskan oleh perwakilan dari Kecamatan Gabus. Kesenian ini berupa atraksi Barongan Macam Loreng yang diiringi tarian dan tabuhan gamelan.

Kesenian yang ditampilkan lainnya yakni Wayang Topeng yang berasal dari Desa Soneyan Kecamatan Margoyoso Pati. Penampilan kesenian yang sudah berusia ratusan tahun ini dikolaborasikan dengan tradisi lamporan Soneyan.

Kolaborasi antara Wayang Topeng dan Lamporan dari Soneyan ini terlihat sangat atraktif. Tak hanya karena para peserta dari Kecamatan Margoyoso ini memakai topeng dan membawa obor, ada pula pertunjukan semburan api.

Selain tiga kecamatan itu, ada penampilan dari 18 kecamatan lainnya. Mereka tampil bergantian di karpet yang berada dihadapan para pejabat dan masyarakat di Kabupaten Pati.

Baca juga:  Jalan Pulau Seprapat Amblas 65 Meter

Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengungkapkan bahwa karnaval ini untuk meramaikan puncak peringatan Hari Jadi ke-701 Kabupaten Pati. Sekaligus bertujuan untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan lokal di daerah ini.

“Karnaval budaya ini merupakan event spektakuler. Menampilkan keragaman budaya di setiap kecamatan di Kabupaten Pati,” kata dia, saat memberikan sambutan.

Henggar menyampaikan, karnaval budaya ini bentuk kerja sama dengan Kemendikbudristek RI lewat program Jalur Rempah. Ia berharap momentum ini bisa menjadikan Kabupaten Pati lebih baik lagi.

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti menjelaskan, pihaknya menjalankan program Jalur Rempah karena berkaitan erat kesejarahan di Indonesia. Baik itu sejarah tentang budaya maupun perdagangan.

Baca juga:  Dinsos P3AKB Pati Sosialisasikan Layanan UPTD PPA

“Jalur Rempah, progam prioritas di Kemendikbudristek. Di mana, ini mengangkat lagi nilai kesejarahan di Indonesia. Jadi ada beberapa daerah yang terkait Jalur Rempah. Karena Jalur Rempah ini jalur perdagangan pada masa lalu. Sekaligus itu membuka antara budaya di seluruh Nusantara,” jelasnya.

Ia menyebut Kabupaten Pati sendiri menjadi salah satu daerah penting dalam pedagang pada masa lalu. Menurutnya, ini dapat dilihat kebudayaan yang ada di daerah ini.

“Pati punya peran strategis. Jadi kita menyaksikan berbagai pensi budaya kearifan masyarakat lokal Kabupaten Pati dan berbagai keanekaragaman budaya tak benda yang berasal dari Pati,” pungkasnya. (lut)