KUDUS, Joglo Jogja- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Widjoyo Raharja milik Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, terus mencari alat pembakaran sampah. Lantaran, alat mereka sudah dua kali dilakukan penggantian namun masih rusak.
Kepala Desa Sambung, Astuti Widyawati mengatakan, BUMDes Widjoyo Raharja telah berdiri sejak 2020. Dengan dua fokus yang dilakukan yaitu pengolahan sampah dan penyewaan molen.
“Kendala yang kita alami pada dua alat pembakaran sampah yang dimiliki. Meskipun sudah membangun alat dari Kebumen dan hasil inovasi sendiri, namun semuanya tidak bertahan lama. Karena besi di dalamnya rusak akibat terkena panas api yang terus-menerus,” ungkapnya.
Ia menambahkan, alat pembakaran dinilai efektif dalam mengurangi sampah yang ada diwilayahnya. Karena, alat tersebut bisa membakar habis sampah, tidak menimbulkan asap yang banyak, dan menyisakan abunya saja.
“Kita sedang mencari corporate social responsibility (CSR) untuk bisa mencarikan alat pembakaran sampah yang dapat bertahan lama. Karena pernah dilakukan survei dari pihak swasta namun hasilnya belum ada,” tambahnya.
Selain itu, untuk penyewaan molen sendiri belum diberlakukan tarif. Masyarakat hanya membayar untuk uang khas saja. Karena, hasilnya penyewaan itu hanya untuk perbaikan peralatan saja.
Sementara itu, Sekretaris BUMDes, Hadiyanto menambahkan, untuk pengolahan sampah bisa mencapai kurang lebih satu ton per-harinya. Dengan 300 orang yang telah terdaftar dalam pengolahan sampah dengan di tarik iuran 15.000 per orangnya.
Untuk omzet kotor dari BUMDes kurang lebih mencapai Rp 4 juta. Nantinya itu untuk membayar dua pekerja masing-masing Rp 1,5 juta, dan sisanya untuk biaya operasionalaan. Sehingga sampai saat ini masih seimbang untuk pemasukan dan pengeluaran.
“Rencananya kami akan memperbaiki alat pembakaran sampah, supaya bisa menambah pelanggan lagi, mengingat dua pembakaran sampah itu berkapasitas tiga ton,” pungkasnya. (riz/fat)