Dinsos PPKB Rembang Rampungkan 294 Kampung KB di 2024

Kepala Dinsos PPKB Rembang, Prapto Raharjo. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

REMBANG, Joglo Jateng – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang terus melakukan upaya untuk memperkuat ketahanan keluarga. Salah satunya melalui berbagai program yang berfokus pada kualitas hidup ibu dan anak.

Kepala Dinsos PPKB Rembang, Prapto Raharjo menyatakan, pihaknya telah membentuk 294 Kampung KB sejak 2022 hingga 2024. Dengan peningkatan signifikan dari 48 kampung pada 2022 menjadi 210 kampung di 2023.

“Dinsos PPKB menangani tiga bidang utama. Yaitu sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta keluarga berencana. Kami telah mengkolaborasikan Kampung KB dengan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sesuai dengan arahan pemerintah provinsi dan perwakilan BKKBN Jawa Tengah,” ujarnya.

Baca juga:  Kemenag Rembang Canangkan 2 Kampung Moderasi Beragama

Prapto menyampaikan, Program Kampung KB kini telah bergeser dari fokus pada kuantitas keluarga menjadi kualitas keluarga. Artinya, sekarang tidak lagi berbicara tentang jumlah anak, tetapi tentang kualitas hidup keluarga.

“Kualitas disini tentu terkait bagaimana pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan keluarga dapat tercapai. Sehingga terwujud keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera,” jelasnya.

Target tahun ini adalah menambah 36 desa yang layak menjadi Kampung KB dengan fokus pada keluarga berkualitas. Desa-desa ini harus memiliki kelompok kegiatan yang berjalan baik seperti bina keluarga balita, remaja, lansia, dan posyandu, serta mendapatkan dukungan dari pihak ketiga dan pemerintah desa.

Baca juga:  Rembang Tunggu Jadwal Seleksi PPPK dari BKN

Salah satu contoh desa yang mendapatkan apresiasi dari Pemprov Jawa Tengah pada 2023 adalah Desa Tegaldowo di Kecamatan Gunem. Desa ini dinilai baik dalam menjalankan kelompok kegiatan Rumah Dataku, serta mendapatkan partisipasi dari CSR dan dukungan penuh dari pemerintah desa.

“Kami terus melakukan pembinaan melalui bidang KB dan kecamatan. Termasuk melalui forum mini loka karya yang bertujuan mengumpulkan pemangku kepentingan kecamatan untuk membahas pembangunan keluarga berencana (Bangga Kencana),” tambah Prapto.

Kepala Bidang Pengendalian Kependudukan KB dan Keluarga Sejahtera, Hersus Dandikawati menambahkan, dukungan terhadap percepatan penurunan stunting juga merupakan bagian penting dari program Kampung KB. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 23 menetapkan adanya optimalisasi Kampung KB sebagai salah satu langkah untuk percepatan penurunan stunting.

“Kampung KB dimonitoring dan dievaluasi langsung dari pusat dengan laporan SIGA dan pemadatan keluarga,” jelas Hersus.

Baca juga:  DLH Rembang Rencanakan Ambilalihan Penarikan Retribusi Sampah di Pasar

Data yang diinput melalui sistem ini memungkinkan evaluasi terhadap keaktifan Kampung KB. Selain itu juga memastikan bahwa program ini tetap berjalan sesuai tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga di Kabupaten Rembang.

“Dengan semua upaya ini, kami berharap dapat membangun masyarakat yang berkualitas dari unit terkecil yaitu keluarga, menuju desa dan bangsa yang berkualitas,” pungkasnya. (cr3/fat)