Kudus  

Alami Penurunan, Kemiskinan di Kudus Capai 7,23 Persen

JELASKAN: Statistisi Ahli Madya BPS Kudus Agung Kusuma Handoko sedang memaparkan hasil survei kemiskinan di Kantor BPS Kudus, belum lama ini. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Dalam presentasi terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, tingkat kemiskinan di Kota Kretek pada Juli 2024 mencapai 7,23 persen. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7,24. Dengan ini, menandakan perkembangan positif dalam penanganan kemiskinan.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Kudus Jadmiko Muhardi menuturkan, upaya menekan kemiskinan termasuk pemegang JKN-KIS sangat penting. Menurutnya, Kudus bukan daerah produksi bahan makanan utama, sehingga penting menjaga pasokan dan ketersediaan barang kebutuhan.

“Salah satu langkah yang diusulkan adalah membuka akses bagi pedagang barang kebutuhan untuk memasuki Kudus, melalui Pasar Bitingan. Semakin tidak ada barangnya, harga semakin besar, karena itu hukum ekonomi,” kata Jadmiko.

Baca juga:  SMP 1 Jekulo Komitmen Bentuk Karakter Siswa di Usia ke 60

Pihaknya menyoroti, pentingnya memberikan fasilitas bagi pedagang agar dapat berjualan di Kudus. Di sisi lain, permasalahan tingkat pengangguran yang masih tinggi, di mana banyak lowongan kerja tidak terserap. “Kita bisa menyimpulkan sementara, tingkat kemalasan sudah parah,” tegasnya.

Sedangkan, sektor industri menjadi tulang punggung perekonomian di Kudus dan menyumbang 70 persen, diikuti perdagangan dan pertanian. Untuk pertanian masih mendominasi sebagai salah satu sektor terbesar.

“Dengan penurunan angka kemiskinan dan upaya meningkatkan lapangan kerja, harapan untuk masa depan ekonomi Kudus terlihat semakin optimis,” tutupnya.

Baca juga:  Hartopo-Mawahib Blusukan ke Pasar Babe

Sementara itu, Statistisi Ahli Madya BPS Kudus Agung Kusuma Handoko menyampaikan, masa Covid-19 yang berakhir pada Juli 2023 memberikan dampak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Setelah puncaknya pada 2021, angka itu semakin menurun, meskipun secara persentase masih sedikit lebih tinggi dibandingkan 2018 dan 2019.

“Kita patut bersyukur, bahwa prosentase penduduk miskin kita semakin berkurang,” ujarnya, belum lama ini.

Dalam konteks absolut, tahun ini tercatat sebanyak 65 ribu penduduk di Kudus masih tergolong miskin. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah.(cr3/sam)