PATI, Joglo Jateng – Persoalan enceng gondok dan limbah masih belum terselesaikan hingga kini. Padahal hal tersebut menjadi salah satu penyebab banjir dan terganggunya aktivitas nelayan di sungai tersebut.
Hal ini pun menjadi bahan diskusi dalam acara Rembug Kali Juwana ke 2 yang diadakan di Desa Kedungpancing Kecamatan Juwana Pati. Acara ini merupakan rangkaian acara festival kali Juwana ke 5 yang diadakan oleh Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan).
Juru Bicara Jampisawan, Ari Subekti mengungkapkan, lewat kegiatan ini pihaknya ingin mengajak sejumlah pihak untuk memberikan gagasan dalam menyelesaikan persoalan di sungai Juwana. Sehingga masalah yang ada dapat terselesaikan. Khususnya enceng gondok dan limbah. Baik itu limbah rumah tangga maupun pabrik.
“Enceng gondok menjadi permasalahan utama bagi nelayan tradisional karena mengganggu akses mereka ke laut. Termasuk limbah juga menjadi pembicaraan. Dalam rangka rembug ini permasalahan kita masih dengan bagaimana fungsi kali ini bisa dikelola dengan baik,” kata Ari, Rabu (14/8/24).
Ia memaparkan, hasil diskusi dalam acara Rembug Kali Juwana ke 2 ini diharapkan akan menjadi acuan dalam menyelesaikan persoalan di Sungai Juwana. Khususnya bagi pihak yang memiliki kewenangan.
“Hasil rembukan ini kami kita sampaikan ke beberapa pihak. Terutama akan kita sampaikan ke BBWS ( Balai Besar Wilayah Sungai), PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), dan Pusdataru (Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Ruangan Provinsi Jawa Tengah),” terangnya.
Dalam kegiatan ini dihadiri sejumlah pihak. Dari mulai para kepala desa yang berada di sepanjang Sungai Juwana, perwakilan Pemkab Pati, dan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah.
Analisis Kebencanaan Ahli Muda Adi Widagdo menyambut baik acara Rembug Kali Juwana ini. Menurutnya, ini menjadi salah cara mencari solusi dalam menyelesaikan persoalan bencana di Kabupaten Pati.
“Kami harapannya setiap tahun ada progres yang nyata. Kami juga sudah menyusun rencana penanggulangan bencana. Kita sudah memetakan daerah mana yang terjadi banjir. Apakah dimungkinkan banjir itu dihilangkan, kira-kira apa yang kita lakukan intervensi itu,” ucapnya. (lut/fat)