KUDUS, Joglo Jateng – Kondisi angkutan umum di Kabupaten Kudus saat ini mengalami penurunan penumpang yang signifikan. Saat ini hanya tersisa beberapa terminal yang masih aktif.
Diantaranya seperti Terminal Pasar Doro Jetak, Terminal Bae, dan Terminal Honggosoco. Sedangkan Terminal Padurenan sudah tidak beroperasi.
Kasi Angkutan Dinas Perhubungan Kudus, Muhlisin mengatakan, angkutan umum di Kudus masih hidup enggan, mati tak mau. Menurutnya penurunan jumlah pengguna jasa angkutan umum disebabkan oleh beberapa faktor. Termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang membuat banyak orang beralih menggunakan kendaraan pribadi.
“Penduduk memang semakin bertambah, namun pengguna jasa angkutan umum justru semakin berkurang,” jelasnya.
Ia mencatat bahwa pada 2019, jumlah kendaraan sepeda motor di Kudus sekitar 420.000 unit. Saat ini diperkirakan sudah mencapai lebih dari 500.000 unit. Selain itu, keberadaan layanan ojek online juga memengaruhi jumlah penumpang angkutan umum.
Di sisi lain, Muhlisin juga mencatat bahwa sistem zonasi yang diterapkan untuk anak sekolah juga telah berkontribusi terhadap penurunan jumlah penumpang. “Dulu, penumpang angkutan umum didominasi oleh pelajar dan karyawan, namun saat ini pengurangan penumpang sangat terasa,” ungkapnya.
Muhlisin menambahkan, kelayakan kendaraan angkutan umum saat ini ditetapkan pada usia 25 tahun. Itu artinya kendaraan yang lebih tua harus diganti. Ia menyebutkan bahwa sekitar 135 kendaraan masih memenuhi syarat untuk beroperasi dari total 650 unit.
“Namun, sebagian besar kendaraan yang ada saat ini masih laik jalan meskipun kondisinya tidak bagus dan usianya belum mencapai 25 tahun,” katanya.
Menurutnya, pentingnya peremajaan kendaraan angkutan umum untuk meningkatkan kualitas layanan. Peremajaan kendaraan angkutan dianggap penting, tetapi sulit dilakukan karena banyak kendaraan yang tidak dalam kondisi baik meskipun masih memenuhi syarat.
Dengan kondisi yang ada, ia berharap akan ada langkah-langkah strategis yang diambil untuk menghidupkan kembali angkutan umum di Kudus. Sgar dapat berfungsi secara optimal dan memenuhi kebutuhan masyarakat. (cr3/fat)