KUDUS, Joglo Jateng – Hampir setengah dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kudus telah fokus pada pengelolaan sampah. Meskipun belum sepenuhnya, usaha ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan sampah agar selesai di desa.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kudus, Lilieq Ngesti Widiasuryani menjelaskan, hasil pengelolaan ini sangat signifikan. Mereka mampu menyelesaikan masalah sampah, menghidupi BUMDes, serta memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD).
“BUMDes yang berlokasi di Bae dan Gondosari aktif memberikan informasi kepada kami mengenai kemajuan mereka, baik melalui media sosial maupun dalam aktivitas nyata di lapangan,” ujar Lilieq, Rabu (14/8/24).
Ia menambahkan, model treatment yang diterapkan ke depan akan lebih lanjut terkait dengan kemajuan BUMDes di Kudus. Ia juga berharap bahwa pengelolaan sampah dapat menjadi solusi di setiap desa, mendorong BUMDes untuk lebih aktif dalam mengelola sampah dengan nilai tambah meskipun hasilnya belum sepenuhnya terlihat.
“Usaha yang ditekuni pasti akan membuahkan hasil,” tegasnya.
Dari 123 desa yang ada di Kudus, lanjut dia, hampir semuanya memiliki usaha yang berpotensi. Namun, pada awal tahun, hanya lima desa yang dikategorikan sebagai BUMDes maju.
“Sebagian besar desa masih memerlukan dukungan dari Dinas PMD, pemerintah desa, serta pelaku usaha di tingkat desa untuk dapat berkembang lebih lanjut,” tuturnya.
Dengan adanya kolaborasi dan dukungan yang kuat, diharapkan BUMDes di Kudus dapat terus meningkatkan kinerja. Sehingga kontribusinya dalam pemberdayaan masyarakat serta pengelolaan lingkungan yang lebih baik. (cr3/fat)