Bawaslu Kota Semarang Awasi Akurasi Data Pemilih

FOTO BERSAMA: Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rahman (kanan) melakukan pengawasan intensif dalam proses Rapat Pleno Rekapitulasi DPHP dan Penetapan DPS tingkat Kota Semarang untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Tahun 2024, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng -Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang telah melaksanakan pengawasan intensif dalam proses Rapat Pleno Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP) dan Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) tingkat Kota Semarang untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Tahun 2024, belum lama ini. Pengawasan dilakukan secara menyeluruh termasuk dalam tahapan Pencocokan dan Penelitian (coklit) terhadap 46.688 Kepala Keluarga (KK).

Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman mengukapkan, dari jumlah tersebut, 10.603 KK diawasi dengan metode pengawasan melekat, dan 36.085 KK dilakukan melalui uji petik. Pihaknya menemukan beberapa temuan penting. Antara lain 752 pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) karena meninggal dunia, 51 pemilih berusia 17 tahun yang belum masuk daftar pemilih. Selain itu, temuan lainnya yang terkait dengan pemilih pindah keluar dan masuk, TPS yang terlalu jauh, pemilih yang belum tercoklit, dan pemilih ganda.

Baca juga:  Gebyar 10 Program Pokok PKK Jadi Simbol Keguyuban Warga

“Terdapat banyak perubahan data pemilih yang mencakup pemilih aktif, pemilih baru, dan pemilih TMS, yang disebabkan oleh sinkronisasi data ganda pada Sidalih,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Joglo Jateng, Kamis (15/8/24).

Meskipun demikian, ada beberapa kendala yang dihadapi terkait dengan pencatatan saran dan masukan dari peserta pleno yang tidak seluruhnya tertuang secara lengkap di berita acara rekapitulasi. Khususnya di beberapa kelurahan dan kecamatan.

“Terkait dengan perubahan data akibat sinkronisasi data ganda pada aplikasi Sidalih, mohon kepada KPU Kota Semarang untuk dapat menyampaikan perubahan-perubahan tersebut sekaligus bukti dukung perubahannya,” jelasnya.

Baca juga:  Luthfi-Gus Yasin Diantar Gibran Daftar ke KPU

Menjelang pelaksanaan rapat pleno DPS di tingkat kota, kata Arief, pihaknya telah melakukan uji sampling pada 9 Agustus 2024 untuk memastikan tindak lanjut atas temuan sebelumnya. Hasil uji sampling menunjukkan, seluruh data temuan telah ditindaklanjuti oleh KPU Kota Semarang. Selain itu, Bawaslu juga menyoroti adanya data RT 0 RW 0 yang masih cukup banyak, dengan jumlah pemilih mencapai 14.096 orang. Di mana hanya 5,7 persen yang telah ditemukan keberadaannya.

Dirinya berharap agar hal ini dapat dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dispendukcapil dan pihak terkait untuk memastikan data pemilih yang akurat. Dalam keseluruhan proses ini, pihaknya menyampaikan hasil pengawasan secara berjenjang kepada KPU Kota Semarang untuk memastikan rekomendasi yang diberikan telah ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Termasuk dalam upaya perbaikan dan validasi data pemilih.

Baca juga:  Hadirkan Kembali Semarang Merdeka Flower Festival

Selain itu, dirinya juga mengapresiasi atas kerja keras pantarlih, PPS, dan PPK dalam Tahapan Penyusunan dan Pemutakhiran Data Pemilih yang telah bekerja keras mengawal akurasi data pemilih. Hal ini sebagai upaya komitmen untuk mengawasi setiap tahapan Pemilihan guna memastikan pelaksanaan Pemilihan Serentak 2024 berjalan dengan jujur, adil, dan transparan. (int/adf)