Pemkab Pemalang Berhasil Turunkan Angka Stunting

JELASKAN: Kepala Dinsos KBPP Pemalang Mu’minun dalam acara Internalisasi Pengasuhan Balita di ruang Lingga Hotel Regina, Kamis (15/8/24). (HUMAS/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Berdasarkan data dari elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang berhasil menurunkan angka stunting menjadi terendah nomor dua se-Jawa Tengah. Hal itu disampaikan Kepala Dinsos KBPP Pemalang Mu’minun saat hadir dan memberikan sambutan dalam acara Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Kepada Masyarakat (Kerabat) Tahun 2024 di ruang Lingga Hotel Regina, Kamis (15/8/24).

Mu’minun mengatakan, tren prevalensi stunting di Pemalang berdasarkan data ePPGBM telah mengalami penurunan di tahun 2021, yaitu (10,35%), tahun 2022 (9,84%) dan tahun 2023 (8,00%). Adapun berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) juga mengalami penurunan dari tahun 2021 yaitu 24,7% menjadi 19,8% dan tahun 2023.

Baca juga:  Parpol Nonparlemen Minta Masyarakat Kritis Awasi Pilkada

“Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) prevalensi stunting di Kabupaten Pemalang 15,3%. Angka ini merupakan angka terendah kedua se-Jawa Tengah,” ujarnya, Kamis (15/8/24).

Dijelaskan bahwa dalam kerangka penurunan stunting, ada dua intervensi gizi yaitu Intervensi Gizi Spesifik (kegiatan dilakukan oleh sektor kesehatan berkontribusi sebesar 30%) dan Intervensi Gizi Sensitif (kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan berkontribusi sebesar 70%). “Mengingat besarnya kontribusi intervensi gizi sensitif yaitu sebesar 70%, maka peran pola asuh dalam pencegahan stunting sangat memegang peranan penting,” ungkapnya. (hms/abd)