BANTUL, Joglo Jogja – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Bantul belum menentukan sikap dalam Pilkada 2024. Pihaknya menyebutkan masih melakukan komunikasi dengan partai politik (parpol) lain. Sementara itu, DPC Demokrat siap mengembalikan rekomendasi jika Rony Wijaya gagal mendampingi Abdul Halim Muslih.
Ketua DPD PKS Bantul, Agung Laksmono mengungkapkan, hingga sekarang PKS belum menentukan sikap berkoalisi atau mendukung calon tertentu. “Kami masih membangun komunikasi. Jadi kami belum membuat keputusan akan mengusung Paslon siapa. Masih mengoptimalkan komunikasi dengan parpol lain termasuk calon-calon yang ada,” ungkapnya, Kamis (15/8).
Selain menjalin komunikasi dengan parpol lain di tingkat kabupaten, dia menyebut, pihaknya juga melangsungkan komunikasi dengan struktur di atasnya yakni Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS. Dia menilai, kondisi sekarang memang masih sangat dinamis walaupun sudah mendekati jadwal pendaftaran pasangan calon (paslon).
“Memang dinamikanya seperti itu. Artinya perubahan-perubahan sangat mungkin. Selama belum ada keputusan yang sudah pasti, perubahan sangat memungkinkan,” ujarnya.
Sebelumnya, PKS menyodorkan tiga calon internal yaitu Amir Syarifudin, Arif Rahman Hakim, dan Agung Laksmono. Namun, calon internal ini belum terlihat geliatnya sama sekali.
“Beberapa kali kami tawarkan, tapi semua tetap tergantung proses komunikasi masing-masing parpol. Calon yang mulai muncul punya pertimbangan-pertimbangan, artinya kami ikut dinamika itu. Mungkin mengusung kader sendiri, tapi juga sangat mungkin yang bukan kader,” tutur Agung.
Sementara itu, Ketua DPC Demokrat, Rony Wijaya, sebelumnya telah menerima rekomendasi sebagai calon wakil bupati oleh DPP Demokrat. Rekomendasi Rony ini ditujukan untuk mendampingi bakal calon bupati Abdul Halim Muslih.
Demokrat pun masih menunggu keputusan dari Tim 9 DPC PKB dan PCNU apakah dirinya terpilih mendampingi Halim atau tidak. “Keputusannya belum tahu. Kalau memang nggak jadi, rekomendasi tersebut kami kembalikan ke DPP. Nanti langkah apa yang akan diambil kami koordinasikan ke DPP,” jelas Rony.
Dia mengatakan, sejauh ini Demokrat hanya menjalin komunikasi dengan PKB. Selama keputusan Tim 9 belum keluar, Demokrat dipastikan tidak akan berbalik arah atau pindah ke poros lain.
Terpisah, Ketua Karang Taruna Bantul, Masduki Rahmad mengingatkan, meskipun semua orang berhak untuk mencalonkan diri di Pilkada 2024, akan tetapi proses pemilihan pemimpin ini tidak boleh dijadikan ajang coba-coba.
“Saya yakin banyak orang cinta dan ingin membangun Bantul dengan caranya masing-masing. Ya, orang punya hak dipilih dan memilih. Tapi jangan dibuat coba-coba,” ujarnya, Kamis (15/8).
Dia tidak memungkiri penentuan paslon yang hingga sekarang masih sangat dinamis. Yang penting menurutnya, siapa pun paslon yang akan maju harus mengetahui permasalahan yang ada di Bantul. Bukan hanya sekadar ujug-ujug maju tanpa bekal yang memadai. (nik/ree)