TK Masehi Latih Fisik Motorik di Peringatan HUT RI ke 79

LINCAH: Beberapa peserta lomba kemerdekaan TK Masehi nampak gembira setelah menyelesaikan permainan balance jumping for Indonesia dengan melewati bola yang telah disusun rapi untuk mengambil bendera merah putih, belum lama ini. (UMI ZAKIATUN NAFIS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – KB TK Masehi Kudus merayakan HUT RI ke 79 dengan beragam kegiatan menarik. Tak hanya sebatas seru-seruan, perayaan kemerdekaan tersebut menjadi salah satu alternative melatih fisik motorik anak.

Guru Kelas TK A, Teresia Putri menyampaikan untuk jenjang TK kegiatan diisi dengan balance jumping for Indonesia. Sebuah permainan mengadu ketangkasan dengan melewati bola yang telah disusun rapi untuk mengambil bendera merah putih. Sedangkan, jenjang KB tournament goal the colored ball.

“Hari ini, Rabu, (14/08) ada dua kegiatan perlombaan. Yaitu untuk tiga kelas jenjang TK A yang terdiri dari 73 siswa. Dan tiga kelas jenjang TK B yang terdiri dari 81 siswa,” terangnya.

Baca juga:  SD 1 Tumpangkrasak Inovasikan Pengharum Ruangan

Dalam permainan ini, para siswa akan berlatih fisik motorik, ketangkasan, keseimbangan gerak tubuh. Termasuk koordinasi mata, tangan dan kaki hingga fokus mereka. Ia menambahkan, perkembangan fisik motorik meliputi pertumbuhan badan, perubahan bentuk tubuh, penambahan tinggi badan, keterampilan motorik kasar, dan keterampilan motorik halus.

“Perkembangan ini sangat penting karena mempengaruhi kemampuan anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari, mengeksplorasi lingkungan, dan berinteraksi dengan orang lain juga menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam berinteraksi dilingkungan sekitarnya,” imbuh Putri.

Selain itu, lanjut dia, para siswa juga belajar literasi numerasi. Baik angka, bentuk geometri, warna dan lainnya.

Baca juga:  UPY Belajar Penyelenggaraan PPG di Upgris

“Melalui kegiatan di HUT RI ini juga menanamkan nasionalisme dan mengenalkan perjuangan para pahlawan. Selayaknya ketika mereka berjuang dalam perlombaan,” sambungnya.

Tak lupa, para siswa juga diberikan briefing agar tetap supportif dalam perlombaan. Mereka diberikan pengertian bahwasanya dalam perlombaan ada menang kalah.

“Sebelumnya anak-anak sudah dikasih tahu. Sehingga ketika dia belum mendapatkan keberuntungan untuk menang akan tetap legowo bahkan memberikan selamat kepada yang menang,” ujarnya. (cr1/fat)