KUDUS, Joglo Jateng – Sebuah inovasi edukatif hadir di Kabupaten Kudus melalui VR Journey yang berlangsung di Museum Jenang Mubarok Kudus. Acara ini untuk mengedukasi masyarakat, terutama generasi Z. Tentang kisah-kisah sahabat Nabi dan sejarah Islam dengan cara yang lebih menarik dan modern melalui visualisasi realitas virtual.
Pemandu VR Journey Kudus, Yuscian Wicaksono menjelaskan, VR Journey dihadirkan karena melihat kecenderungan generasi muda saat ini. Menurutnya anak muda saat ini lebih menyukai konten visual.
“Kami mencoba untuk memvisualisasikan kisah-kisah sahabat Nabi dengan bekerja sama dengan real masjid. Sehingga anak muda saat ini lebih percaya dan mengenal pahlawan-pahlawan asli, bukan yang fiktif,” ujar Yuscian.
Acara yang berlangsung dari (14-16/8) ini menampilkan lima film utama yang berdurasi antara 8 hingga 12 menit. Film-film ini sebelumnya sudah sempat hits di Jakarta dan kini dibawa ke Kudus sebagai bagian dari tur yang akan mengunjungi 30 hingga 35 kota hingga Oktober mendatang.
“Film yang paling banyak dipilih pengunjung adalah film tentang hijrah Nabi Muhammad SAW, yang memungkinkan penonton untuk membayangkan diri mereka masuk ke dalam makam Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar,” terangnya.
Selain film hijrah, ada juga film tentang Nabi Musa yang menampilkan sensasi ditampar oleh Fir’aun dan membelah lautan, film Isra Mi’raj yang memungkinkan penonton terbang bersama Buraq dan melihat Masjidil Aqsa, serta film tentang Mekkah dan Mawlid.
Biaya untuk menikmati satu film dalam acara ini adalah Rp 90.000. sudah termasuk akses ke Museum Jenang Kudus. Meskipun baru beberapa hari berlangsung, acara ini sudah menarik hampir 4.000 penonton. Namun, antusiasme pengunjung dari Kudus sendiri masih minim karena berlangsung pada hari kerja.
Salah satu pengunjung asal Pasuruan, Muhammad Akmalul Rijal, berbagi pengalamannya setelah menonton film hijrah. “Tadi habis merasakan perjuangan Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah. Seperti nyata, tadi juga masuk ke Roudloh seperti nyata sekali. Ketika Rasulullah hijrah di Madinah disambut meriah oleh penduduk sambil bersholawat,” ungkapnya.
Dengan menggunakan teknologi VR dan kamera 360 derajat, penonton dapat merasakan pengalaman yang sangat mendekati kenyataan. Karena tujuannya adalah untuk mengenalkan sejarah Islam dengan cara kekinian yang lebih atraktif. Sehingga generasi muda dapat belajar dengan lebih menyenangkan. (cr3/fat)