PROSES menanam dalam kegiatan sekolah memiliki makna yang mendalam. Menanam bibit yang akan tumbuh menjadi pohon dengan akar kuat, batang kokoh, serta daun, bunga, dan buah yang indah menjadi simbol penting dalam pembentukan karakter anak-anak. Filosofi ini diajarkan kepada siswa baru sebagai pelajaran berharga bahwa segala sesuatu memerlukan proses dan kesabaran yang diiringi dengan semangat.
Kepala SMPN 5 Banguntapan, Suci Wijayanti mengungkapkan, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di mana anak-anak diperkenalkan dengan konsep menanam sebagai analogi dari menumbuhkan karakter.
“Anak-anak diajak untuk memahami bahwa mereka, seperti bibit yang baru ditanam, membutuhkan perhatian dan perawatan agar bisa tumbuh dengan baik. Mereka belajar bahwa pembentukan karakter yang kuat memerlukan kesabaran, kedisiplinan, dan kerja keras, yang diawali dengan tindakan sederhana menanam bibit,” ungkapnya.
Pihaknya menyebut, setiap siswa membawa bibit pohon sendiri yang mereka tanam dan rawat selama masa pendidikan di sekolah. Bibit ini tidak hanya menjadi tanaman fisik tetapi juga simbol dari perjalanan mereka dalam mengembangkan diri.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat belajar menyirami bibit persahabatan, rasa hormat, dan cinta kasih terhadap sesama, serta menghormati guru dan orang tua,” tuturnya.
Sebanyak 127 bibit pohon ditanam, dan masing-masing diibaratkan sebagai simbol dari 127 siswa yang akan bertumbuh kembang bersama. Pohon-pohon ini diharapkan akan menjadi pohon yang unggul, sama seperti harapan bagi siswa yang kelak akan menjadi individu yang bermanfaat dan berbuah bagi masyarakat dan bangsa.
“Proses perawatan pohon ini juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam mencapai tujuan. Maka dari itu, anak-anak kami bebaskan membawa jenis tanaman sesuai dengan kesukaan mereka,” paparnya.
Kegiatan ini juga menanamkan nilai bahwa di mana pun mereka berada, seperti halnya pohon yang tumbuh subur di berbagai tempat, mereka harus mampu berkembang menjadi pribadi yang baik. Anak-anak diajarkan bahwa menjadi orang yang baik dan berakhlak mulia akan membawa mereka pada kesuksesan, tak peduli di mana mereka berada atau tantangan apa yang mereka hadapi.
“Filosofi ini mengajarkan bahwa lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan seseorang, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana seseorang menumbuhkan dirinya dari dalam. Anak-anak diharapkan bisa memahami bahwa dengan menjaga dan merawat karakter baik, mereka akan tumbuh menjadi individu yang kuat dan bermanfaat bagi sekitarnya,” pungkasnya. (suf/ree)