Pemkot Semarang Hadirkan Cicit Buyut WR Soepratman di Hari Peringatan Kemerdekaan

FOTO BERSAMA: Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu terlihat sumringah saat berfoto bersama dengan Cicit buyut keluarga Wage Rudolf (WR) Soepratman, Antea Putri Turk usai Upacara Bendera Merah Putih HUT RI ke 79 di Halaman Balai Kota Semarang, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dalam perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menghadirkan secara khusus cicit buyut keluarga Wage Rudolf (WR) Soepratman, Antea Putri Turk di Balai Kota. Dalam upacara tersebut, Antea Putri Turk  mengenakan kebaya merah dengan rambut bersanggul cantik dan turut membawakan lagu Indonesia Raya 3 Stanza dan Indonesia Tjantik yang diciptakan pada tahun 1924.

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengaku takjub dengan suara Antea yang dinyanyikan dalam upacara tersebut diiringi paduan suara dari anak-anak muda dari Kelenteng Tay Kak Sie yang menyanyikan lagu perjuangan. Menurutnya, dengan kehadiran Antea menjadi penyemangat anak muda dan masyarakat umumnya untuk terus mengumandangkan lagu Indonesia Raya di negara tercinta ini.

Baca juga:  Bawaslu Kota Semarang Telusuri Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

“Kalau dulu, perjuangan dalam bentuk fisik, sekarang berjuang dengan program-program yang dinamis. Seperti pengendalian inflasi, ketahanan pangan, penurunan stunting,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Joglo Jateng, belum lama ini.

Lebih lanjut, ia menerangkan, Kota Semarang berhasil meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan bahkan angkanya di atas Jawa Tengah. Tak hanya itu, angka stunting dan kemiskinan mengalami penurunan.

“Alhamdulillah kemiskinan ekstrem di 2023 sudah zero. Tentunya harus ada inovasi-inovasi, baik di bidang ketahanan pangan kemudian ekonomi. Tentunya harus dinamis dan menyesuaikan dengan yang dikerjakan pemerintah pusat,” jelasnya.

Baca juga:  Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi, Targetkan 200 UMKM Centre

Saat ini, lanjut Mbak Ita, di masa transisi pemerintah yang baru terdapat program makan siang bergizi. Untuk itu, pihaknya melakukan inovasi untuk mendukung program tersebut.

“Kota Semarang ini juga melakukan inovasi-inovasi bagaimana untuk menghadapi program nanti ke depan. Kami melakukan program STROBERI. Yaitu program pemberdayaan urban farming di dalam memenuhi makan siang bergizi dan mencegah obesitas,” ungkapnya.

Tak hanya itu, di bidang infrastruktur dalam waktu dekat ini Pemkot Semarang akan melakukan MoU dengan PT. KAI. Yakni terkait dengan fasum transportasi masal Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Kota Semarang.

Baca juga:  Agustina Miliki Dokumen BMS Terbanyak

“Kami kemarin di IKN sudah diinstruksikan bapak Presiden untuk menggunakan ART dibanding MRT dan LRT karena mahal biayanya. Dengan ART bisa menjadi salah satu solusi terkait transportasi masal Kota Semarang,” imbuh Mbak Ita. (int/adf)