PEMALANG, Joglo Jateng – Bupati Pemalang Mansur Hidayat menyebut kebakaran di TPA Pesalakan hal yang lumrah saat kemarau tiba. Kejadian kebakaran di TPA Pesalakan terjadi kedua kalinya selama kepemimpinan Bupati Mansur.
Kebakaran pertama terjadi pada September 2023 lalu, dengan proses pemadaman sekitar dua bulan. Karena tumpukan sampah yang menggunung mudah terbakar dan nyala api di dalam, sehingga sulit dipadamkan walaupun telah mengerahkan seluruh petugas pemadam ditambah dengan bantuan dari BPBD dan PMI Pemalang.
Pada Upacara HUT RI di Alun-alun Pemalang, Mansur menuturkan kejadian kebakaran ini merupakan hal yang biasa saat kemarau melanda. Pihaknya beralasan, kondisi lingkungan yang panas dan kering merupakan alasan utama kebakaran di Pesalakan kembali terjadi.
“Ini sudah biasa terjadi saat musim kemarau. Tahun kemarin juga kebakaran di tempat yang sama karena musim kering sampah yang menumpuk jadi mudah terbakar,” ucapnya, belum lama ini.
Saat kejadian terjadi, ia mengatakan Damkar Pemalang langsung sigap melaksanakan pemadaman bersama seluruh stakeholder terkait hingga api langsung padam saat itu juga. Namun, api kembali berkobar karena semua sampah di TPA mudah terbakar dan mengakibatkan asap masuk ke pemukiman penduduk di Dusun Pesalakan.
Pos-pos kesehatan kemudian didirikan di lokasi terdampak asap kebakaran TPA Pesalakan. Pos tersebut didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan, terutama dalam rangka meminimalisir gangguan kesehatan dampak dari asap kebakaran.
“Masyarakat silakan ke pos kesehatan yang kita dirikan di beberapa titik. Jika ada keluhan kesehatan bisa memeriksakan diri jangan tunggu sakit,” tuturnya. (fan/abd)