KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Desa (Pemdes) Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus sedang melakukan upaya baru guna menarik pengunjung Pasar Desa Tokiyo. Salah satunya melalui penambahan fasilitas umum berupa jogging track dan sarana prasarana lainnya.
Kepala Desa Jepang, Indarto menginginkan, pasar tersebut dapat terkoneksi dengan fasilitas umum atau tersambung dengan sarpras lainnya yang sudah diinisiasi. Salah satunya pembuatan jogging track dibelakang Pasar Desa Tokiyo Jepang, guna menarik pengunjung pasar.
“Kita ingin antara pasar dan fasum yang di desa itu terkoneksi. Harapannya saat hari libur weekend atau libur nasional warga bisa menggunakan jogging track maupun sarpras pendukungnya yang ada dibelakang pasar itu,” ungkapnya kepada Joglo Jateng.
Nantinya fasum itu dapat digunakan masyarakat untuk sarana berolahraga maupun kegiatan lain yang positif. Serta menunjang tingkat pengunjung Pasar Desa Tokiyo Jepang. Contohnya, ketika ada suatu kelompok sedang berolahraga di fasum terbaru bisa datang ke pasar.
“Jadi setelah berolahraga, kelompok senam yang memanfaatkan fasilitas itu bisa mampir ke pasar. Disamping nanti bisa menjadi pusat kegiatan kepemudaan maupun sekolah disekitar lapangan,” tukasnya.
Sementara itu, untuk waktu pengerjaan fasum tersebut selama satu bulan, dengan memakan anggaran sebesar Rp 500 juta. Dengan ukuran panjangnya kurang lebih 400 meter ditambah sarana penunjang seperti taman mini, dan mini soccer.
“Untuk pengerjaan itu, memakan biaya Rp 500 juta. Namun baru ada Rp 200 juta. Jadi separo pengerjaan dahulu. Semoga tahun depan ada anggaran lagi. Agar dapat disempurnakan apa yang sudah menjadi rencana awal,” tandasnya.
Menurutnya, inisiasi pembangunan fasilitas umum jogging track dari Pemerintah Desa Jepang, Kecamatan Mejobo itu tak lepas dari hasil Musyawarah Desa (Musdes). Namun harus diawali dulu melalui Musyawarah Dusun (Musdus), lalu Musdes. (adm/fat)