SEMARANG, Joglo Jateng – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari mengungkapkan bahwa realisasi investasi di Jawa Tengah semester pertama tahun 2024 sebesar Rp 42,77 triliun. Jumlah ini telah mencapai 53 persen dari target yang ditetapkan.
“Dari laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) realisasi investasi di Jawa Tengah Semester 1 menggembirakan kami, di mana perolehannya Rp 42,77 triliun,” jelasnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, Selasa (20/8/24).
Sakina menyebut realisasi itu terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), penanaman modal asing (PMA), dan usaha mikro kecil (UMK). Menurutnya PMDN merupakan sektor dengan investasi tertinggi.
“Kami memberikan apresiasi kepada sektor mikro kecil yang memang kontribusinya luar biasa untuk realisasi investasi yaitu sebesar Rp 9,6 triliun,” katanya.
Ia menambahkan, untuk menarik investasi ada berbagai macam attractiveness atau kompetitivness investasi di Jawa Tengah, salah satunya adalah infrastruktur. Lebih lanjut infrastruktur yang memadai sering kali menjadi acuan investor untuk berinvestasi. Sebab akan mempengaruhi proses produksi.
Sementara di Jawa Tengah ini telah didukung jalan tol yang sudah terkoneksi antar wilayah, terutama di jalur Pantura. Di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan juga demikian, sebab saat ini juga telah ada tol yang mengarah ke Solo juga Cilacap. Sehingga diharapkan para investor ini tidak hanya mendirikan usaha di Jawa bagian Pantura tapi juga di sisi Selatan.
“Itu tentunya para investor tidak berkumpul dipantura tetapi penyebarannya lebih kepada yang bagian Tengah,” ucapnya.
Lebih lanjut DPMPTSP Jateng juga terus mempermudah proses perizinan yang lebih cepat. Terlebih bagi PMA yang akan berinvestasi di Kawasan Industri di Jateng. Seperti KITB, Kawasan Industri Kendal, dan lainnya.
“Jadi insentif itu diberikan kepada investor yang melakukan investasi di kawasan industri atau kawasan peruntukan industri,” bebernya.
Pihaknya pun berharap banyaknya investor yang masuk ke Jawa Tengah dapat mengurangi pengangguran. DPMPTSP juga bekerja sama dengan Disnakertrans Jateng dalam menyiapkan tenaga kerja.
“Harapannya pasti nanti dengan banyaknya investor, banyaknya perusahaan di Jawa Tengah kami juga menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan memiliki keahlian di bidangnya,” katanya. (luk/gih)