KUDUS, Joglo Jateng – Menghadirkan narasumber wartawan Joglo Jateng, Madrasah Aliyah (MA) Qudsiyyah Putri Kudus menggelar Latihan Dasar Jurnalistik. Acara yang berlangsung di BLKK PP Qudsiyyah Putri tersebut diikuti 25 siswi, Senin (19/8/2024).
Menurut keterangan Pembina Jurnalistik, Afsana Noor Maulida, program jurnalistik di madrasah ini menjadi prioritas kegiatan yang diperuntukkan bagi siswi dan diadakan rutin setiap satu tahun sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para pelajar Qudsiyyah putri agar mempunyai kemampuan menulis dan reportase yang baik dan benar. Dan
“Sebagai wartawan madrasah, mereka tentu harus memahami kaidah jurnalistik agar bisa menghasilkan produk jurnalistik. Maupun bekal karir mereka kelak,” terangnya.
Menurut Guru pengajar Bahasa Indonesia ini, selain menopang dengan pelatihan, madrasah juga memberi ruang berkarya dengan menerbitkan bulletin Afida, majalah dinding dan youtube Qudsiyyah Putri TV yang dikelola oleh siswi Qudsiyyah.
“Buletin ini terbit dua kali dalam setahun sedangkan produk majalah kami upgrade seminggu sekali. Sehingga untuk menghasilkan produk jurnalis yang berkualitas mereka harus diberikan pelatihan terlebih dahulu,” katanya.
Afsana menjelaskan, kegiatan LDJ berlangsung dua hari. Yaitu materi reportase yang diisi oleh wartawan Joglo Jateng dan materi layout yang akan berlangsung di hari kedua.
“Pada materi reportase ini, peserta akan membuat produk jurnalis berupa berita video dan tulisan. Mereka akan hunting berita dan mengemasnya menjadi produk jurnalis,
jelasnya.
Salah satu peserta, Alina mengungkapkan rasa senangnya bisa ikut hadir dalam pelatihan tersebut. Menurutnya materi yang disampaikan cukup menarik apalagi diselingi dengan praktik.
“Kami juga sempat praktik di depan, bahkan bagi yang paling bagus diberikan reward oleh pemateri. Dan setelah bekal materi yang diberikan akan kami praktikan dalam bentuk produk,” ungkapnya.
Sementara itu, hadir sebagai pemateri, wartawan Joglo Jateng, Umi Zakiatun Nafis, menyampaikan materi tentang teknis pembuatan produk jurnalistik. Baik video maupun tulisan.
“Beberapa teknis yang perlu dipahami dalam penulisan maupun pembuatan video reportase diantaranya persiapan, produksi dan pasca produksi. Mereka tentu harus menyiapkan tema liputan, angle dan pertanyaan serta beberapa hal lainnya saat produksi dan pasca produksi,” jelasnya.
Dikatakannya, para peserta juga diberikan pemahaman tentang perbedaan produksi video reportase dan berita tertulis. Pihaknya juga memberikan contoh teknik pembuatan narasi berita hingga pembacaan naskah reportase.
“Setelah saya berikan contoh, para peserta unjuk gigi. Mereka praktik satu-satu membaca berita layaknya reporter lapangan,” katanya. (cr1/fat)