KUDUS, Joglo Jateng – Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar seminar bertema Sinergitas Transformasi Digital Kurikulum Merdeka Melalui Instruksi Design Menuju Pendidikan Berkelanjutan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan ilmu mahasiswa UMK.
Ketua Panitia, Lovika Ardana Riswari mengatakan, kegiatan tersebut diikuti 314 peserta dan 43 pemakalah yang mengikuti seminar. Selain itu, kegiatan yang diinisiasi oleh prodi PGSD UMK diselenggarakan satu tahun sekali, sekaligus memperingati Dies Natalis PGSD UMK.
“Jadi setiap Agustus, PGSD UMK ada seminar nasional. Ada tiga narasumber yang diundang pada seminar itu. Pertama Prof Moh Sukardjo dari Universitas Negeri Jakarta, dari praktisi Dona Agus Setiawan dan dosen UMK Fina Fakhriya,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk menarik minat peserta dalam mengembangkan ilmunya di Prodi PGSD UMK yang diberikan saat mengikuti kegiatan seminar nasional. Seperti mengangkat tema terkait teknologi buatan.
“Jadi hal itu bertujuan untuk menambah ilmu dan menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan peserta umum yang ikut. Acara itu juga sudah digelar sebanyak 15 kali. Sekaligus memperingati HUT Prodi PGSD UMK,” tukasnya.
Menurutnya, pengusulan tema tersebut menyesuaikan perkembangan pendidikan sekarang. Sehingga yang diangkat mengangkat kecerdasan buatan masa kini.
“Hal itu sebagai bahan tambahan refrensi untuk mahasiswa PGSD dan mahasiswa lainnya. Harapan saya, ketika sudah di lapangan para mahasiswa bisa mengembangkan pembelajaran berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan yang berbasis teknologi,” tuturnya.
Sementara itu, pemateri dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof Moch Soekardjo menjelaskan mengenai penting Artificial Intelegence dalam pembelajaran masa kini. Terlebih outputnya dapat merevolusi pendidikan di zaman modern.
“Zaman sekarang semuanya serba digital termasuk naiknya AI. Tapi AI sudah sejak tahun 1950 di negara maju. Disana, AI dimanfaatkan untuk bidang pembelajaran. Manfaatnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya.
Diketahui, AI merupakan perangkat lunak yang mampu meniru kemampuan manusia. Teknologi tersebut mampu memprediksi hasil dan mengenali pola berdasarkan data historis. Selain itu dapat mengenali peristiwa abnormal dan mampu membuat keputusan. (adm/fat)