SEMARANG, Joglo Jateng – Untuk mengingat 2 tahun meninggalnya ASN Bapenda Kota Semarang Iwan Boedi, Jaringan Lintas Agama untuk Kemanusiaan (JALAK) bersama organisasi masyarakat sipil, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Semarang serta akademisi melakukan aksi solidaritas di depan Kantor Polda Jawa Tengah. Aksi ini dilakukan guna meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan Iwan Boedi hingga saat ini.
Koordinator Lapangan dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Semarang, Louise Kefi memastikan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini sampai ditemukan pelaku pembunuhan yang sebenarnya. Ia mengatakan, pihak kepolisian masih terus berkoordinasi dengan pengacara keluarga mengenai perkembangan penyelidikan terhadap kasus ini. Walau demikian, dirinya menilai bahwa kinerja Kapolda Jateng sebelumnya Ahmad Lutfi telah gagal karena kasus ini belum selesai.
“Saya melihat seperti itu sakit hati. Bahwa masih ada masyarakat yang membutuhkan keadilan, tetapi ditinggal begitu saja,” ucapnya, Kamis (22/8/24).
Sementara itu, Kuasa Hukum Keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setiawan menyampaikan, kasus besar ini telah menjadi atensi dari berbagai macam instansi pemerintah. Termasuk Komnas HAM, Kompolnas hingga Istana Negara.
Dirinya mengaku, telah bersurat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan harapan untuk segera melakukan pengusutan terkait dugaan kasus korupsi. Yakni apabila memang dibenarkan kasus pembunuhan ini dilatarbelakangi adanya isu tersebut di lingkup Pemkot Semarang.
“Apabila memang ada temuan mohon KPK berkoordinasi dengan Kapolri. Agar nantinya Bidang Pengawas Penyidik melakukan evaluasi hasil penyidikan selama dua tahun dan segera melakukan tahapan-tahapan berikutnya,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, peserta aksi memberikan secarik surat terbuka ke Kapolri RI kepada pihak kepolisian yang sedang berjaga di lapangan. Mereka berharap dengan adanya surat ini, Kapolri bisa memberikan atensi dan asistensi terhadap kasus yang sedang ditangani oleh Polda Jateng dan Polrestabes Semarang.
“Tuntunan kami (dalam aksi ini, Red.) minta atensi dan eksistensi kepada Polda Jateng dan Polrestabes Semarang untuk mengusut kasus ini secepatnya. Karena kami rasa apabila mereka belum mampu, maka dari itu inisiatif kami bersurat ke kapolri langsung dengan harapan surat ini diterima dengan senang hati,” kata Yunantyo.
Peserta aksi menunjukkan surat terbuka dari keluarga korban terkait itu kepada pihak kepolisian. Setelahnya, Salah satu perwakilan dari kepolisian, Makmur mendatangi mereka dan menerima surat tersebut.
“Akan kami berikan kepada pimpinan saya ucapan terima kasih kami hanya bisa meneruskan kepada pimpinan kami,” pungkasnya.
Disinggung soal perkembangan kasus pembunuhan Iwan Budi, Makmur enggan memberikan statement dan langsung masuk ke dalam Kantor Polda Jateng. (int/adf)