Produk Terasi Rembang Menuju Pasar Internasional

KHAS: Salah satu produk terasi khas Rembang, Dorang Mas yang telah siap untuk dijual. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

REMBANG, Joglo Jateng – Salah satu produk khas Rembang yang wajib dicoba yaitu terasi, salah satu jenis bumbu masak yang terbuat dari ikan atau udang yang difermentasikan hingga punya rasa dan aroma khas tertentu. Bahkan produk dari Rembang ini, kini sudah mencapai pasar internasional.

Salah sautnya, pengusaha terasi dari Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Amroni, sukses mengelola usaha terasi yang telah menjadi bagian dari warisan keluarganya selama tiga generasi. Ia mulai menekuni usaha ini sejak duduk di bangku SMP, membantu orang tuanya dan kini berkembang pesat dengan merek Dorang Mas.

Lebih lanjut, pihaknya memproduksi dua jenis terasi, yaitu terasi udang dan terasi ikan. Dengan kapasitas rata-rata lima kwintal per hari, tergantung pada pesanan, serta mampu memenuhi permintaan yang meningkat.

Baca juga:  Putri Campa, Jejak Ekspedisi Ceng Ho

“Dari awal memang terus memproduksi terasi dari bahan udang dan ikan. Bersyukur semakin hari pesanan semakin meningkat,” ungkapnya, belum lama ini.

Sedangkan, untuk pesanan besar, seperti langganan, produksi bisa mencapai satu ton terasi udang dan 1,5 ton terasi ikan dalam waktu sebulan. Terasi Dorang Mas telah diekspor ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Solo, Surabaya dan Lampung. Serta ke luar negeri, termasuk Amerika Serikat.

TUNJUKAN: Pengusaha terasi dari Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Amroni tengah menunjukan produknya. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

“Kalau sampai ke Amerika itu dibawa oleh saudara ke sana untuk dijual lagi. Kalau masih di Jawa biasanya saya sendiri yang mengantar,” terangnya.

Baca juga:  Dua Paslon Resmi Mendaftar di Pilkada Rembang 2024

Terasi udang ini memakai jenis udang rebon. Biasanya mendatangkan dari udang Cirebon yang dijual seharga Rp 17.000 perbiji. Sementara terasi udang rebon dari Rembang, yang dikenal memiliki kualitas lebih baik, dibanderol seharga Rp 30.000 perbiji.

“Udang rebon di Cirebon itu lebih banyak daripada di Rembang. Tapi kalau dibandingkan udang di sini jauh lebih baik kualitasnya. Sehingga kami menjual dengan harga yang berbeda,” tuturnya.

Adapun proses pembuatan terasi ini melibatkan beberapa tahap. Dari bahan udang yang telah dihaluskan menggunakan mesin seperti penggiling daging, lalu dikeringkan. Kemudian digiling sebanyak dua kali, setelah itu adonan terasi dibiarkan semalam untuk meningkatkan rasa, sebelum digiling sekali lagi.

Baca juga:  Kemenag Rembang Canangkan 2 Kampung Moderasi Beragama

Kemudian, dibentuk kotak-kotak secara manual, lalu dijemur selama 2-3 hari. Setelah mengeras, selanjutnya dibungkus dengan daun pisang dan diikat pakai gelang karet sebelum siap dijual.

“Memang benar. Usaha ini harus tahan bau yang tidak sedap. Karena ikan dan udang itu baunya amis. Sudah biasa kami lakukan. Namun hasilnya untuk perbumbuan ya pasti sedap bagi yang suka terasi,” bebernya.

Setiap pengiriman ke Jakarta mencapai 2,5 ton dan produk ini biasanya dijual kepada pengepul untuk didistribusikan lebih lanjut. Pihaknya terus berkomitmen mempertahankan kualitas terasi Dorang Mas, yang telah menjadi kebanggaan daerah dan dikenal luas karena cita rasanya yang unggul.(cr3/fat/sam)