BANJARNEGARA, Joglo Jateng — Pusat Penelitian Kesehatan LPPM Undip bekerja sama dengan Unicef Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan maternal dan perinatal.
Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan AMPSR (Audit Maternal Perinatal-Surveilans dan Respon) di rumah sakit yang merupakan kegiatan terakhir dari serangkaian kegiatan AMPSR yang telah dilakukan sebelumnya.
Bertempat di RSUD Hj. Anna Lasmanah, kegiatan Monev kegiatan AMPSR di rumah sakit dengan sumber data MPDN ini diikuti oleh perwakilan dari dua kabupaten, yaitu, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen.
Salah satu dokter Sp. Og dari Kabupaten Banjarnegara yang turut hadir, dr. Susanto Rahmad Nugroho, Sp.OG mengatakan, Data Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) yang dikumpulkan secara rutin oleh rumah sakit ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kejadian kematian ibu dan bayi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
“AMPSR telah menjadi alat yang sangat efektif bagi kami dalam mengidentifikasi kelemahan dalam sistem pelayanan maternal dan perinatal. Dengan adanya data MPDN, kami dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus dan memastikan bahwa setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan yang terbaik,” kata dr. Susanto.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan penerapan AMPSR pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dan RSUD dr. Soedirman Kebumen, kata dr. Susanto, antara lain peningkatan kualitas dokumentasi kasus.
Data MPDN yang lengkap dan akurat memungkinkan dilakukannya analisis yang lebih mendalam terhadap penyebab kematian ibu dan bayi.
Selain itu, ada peningkatan koordinasi antar tim medis. AMPSR mendorong terjadinya komunikasi yang lebih baik antara dokter, bidan, perawat, dan petugas kesehatan lainnya.
Kemudian, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, tenaga kesehatan menjadi lebih kompeten dalam memberikan pelayanan maternal dan perinatal.
Lalu, peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Rumah sakit telah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu hamil di daerah terpencil.
Farid Agusybana, SKM, DEA, Ph.D salah satu tim Puslitkes LPPM Undip menambahkan, keberhasilan RS RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dan RSUD dr. Soedirman Kebumen dalam menerapkan AMPSR merupakan contoh yang baik bagi rumah sakit lainnya.
“Kami berharap makin banyak rumah sakit yang dapat mengikuti jejak RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dan RSUD dr. Soedirman Kebumen dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan monev, AMPSR rumah sakit di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan maternal dan perinatal dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan AMPSR dan menjadi contoh dalam pelaksanaan AMPSR.
Hasil pelaksaaan AMPSR di tiap rumah sakit menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten dalam melaksanakan AMPSR baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi sehinggan berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu dan bayi. (hms/adf).