SEMARANG, Joglo Jateng – Ribuan massa mahasiswa atas nama Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gawat Demokrasi”. Mereka menuntut agar Presiden Jokowi diadili serta menyuarakan pengawalan PKPU Pilkada yang sesuai Putusan MK.
Aksi yang awalnya di depan gedung DPRD Jateng itu, mendadak putar arah ke komplek halaman Balai Kota Semarang. Pantauan Joglo Jateng, massa aksi tersebut tiba di depan DPRD Jateng sekitar pukul 14.30 WIB. Kedatangan mereka langsung disambut barisan polisi.
Tampak, mobil Dalmas juga telah disiapkan di dalam halaman Gedung DPRD Jateng untuk mengantisipasi pecahnya kericuhan. Akan tetapi, kedatangan mereka ternyata hanya untuk konvoi-konvoi di sepanjang Jalan Pahlawan.
Mereka kemudian putar haluan menuju komplek Balai Kota Semarang di Jalan Pemuda, yang juga sudah dijaga ketat aparat kepolisian. Lantaran tak bisa masuk ke area dalam komplek Balai Kota Semarang, para peserta aksi itu pun kemudian melakukan orasi di sepanjang Jalan Pemuda.
“Kawal putusan MK, kita lakukan perlawanan ini atas dasar suara rakyat, tindakan aparat ciderai rakyat, lawan,” seru kordinator aksi di atas mobil komando.
Memasuki pukul 16.15 WIB, situasi di komplek Balai Kota Semarang mulai memanas. Aparat kepolisian mulai ancang-ancang menerjunkan tim pengurai massa lantaran massa terus mencoba merangsek ke dalam sembari melempar sejumlah botol minuman.
Massa pun telah berhasil merobobkan pagar pintu DPRD Kota Semarang di area Balai Kota Semarang. Situasi pun kian tak terkendali karena massa aksi dan aparat kepolisian mulai saling dorong.
Massa aksi terdiri dari gabungan mahasiswa perguruan tinggi di Kota Semarang itu mengawali aksi unjuk rasa dengan berkumpul di kampus UIN Walisongo. Setelah itu, ribuan mahasiswa ini pun menggelar konvoi di Jalan Pantura Semarang menuju Jalan Pahlawan, atau Gedung DPRD Jateng.
“Estimasi massa sekitar 1.000 orang. Kita gabungan dari delapan kampus yang ada di Kota Semarang,” ucap perwakilan massa aksi dari UIN Walisongo, Muhammad Ridho Amrullah.
Aksi demontrasi ini merupakan ketiga kalinya dalam satu minggu ini. Aksi tuntutan mereka sama, yakni mengawal untuk penolakan revisi UU Pilkada oleh DPR.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan, telah mengerahkan personil gabungan untuk pengamanan tersebut. Mereka terbagi dari berbagai kesatuan dari jajaran Polda Jateng.
“Ada 1541 gabungan personil Polda Jateng dan Polrestabes. Dimungkinkan jumlah peserta kali ini lebih banyak dari hari hari kemarin. Makanya kita tingkatkan personil pengamanan,” katanya. (luk/gih)