JEPARA, Joglo Jateng – Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta agar setiap instansi kantor pemerintah atau organisasi perangkat daerah (OPD) wajib menggunakan gebyok ukir dan macan kurung.
Hal itu, sejalan dengan Pergub Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pemberian Ornamen Ukiran pada Gedung dan Bangunan Lain Milik Pemerintah Daerah.
“Semua kantor OPD harus menggunakan ukiran khas Jepara. Paling tidak gebyok dan macan kurung,” pintanya saat memberi sambutan acara lomba ukir di Benteng Fort Jepara, Selasa (27/8/2024).
Diketahui, sebanyak 488 peserta dari tingkat pelajar SD, SMP, SMA sederajat sampai masyarakat umum berkompetisi mengikuti lomba ukir tersebut.
Mereka mengkreasikan kayu membentuk ukiran untuk memperebutkan juara tropi Pj Bupati Jepara.
Edy mengatakan bahwa lomba ukir ini merupakan salah satu bentuk wadah untuk melestarikan ukiran di Jepara agar tidak punah.
Mengingat, Jepara mendapati julukan sebagai sebagai pusat ukir dunia atau The World Carving Center.
“Sesuai dengan arahan Pak Presiden RI bahwa Jepara harus terus melestarikan potensi ukirannya. Hal ini agar tidak punah dan terus berkembang,” ungkapnya.
Selain itu, Edy menekankan agar satuan pendidikan di Jepara memasukkan Muatan lokal (Mulok) ukir di dalam kurikulum pembelajaran.
Ia juga akan merencanakan pameran ukir dan meubel on the street di Jepara. Dengan tujuan untuk menghidupkan UMKM meubel agar tetap bergeliat.
“Rencananya, tiga bulan ke depan kami akan melaksanakan pameran ukir dan meubel on the street di Jepara untuk memeriahkan UMKM meubel Jepara,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelestari Ukir Jepara sekaligus penggagas daripada lomba ukir, Hadi Priyanto menyampaikan, lomba ukir ini menjadi wujud dari pelestari ukir untuk tetap menguri-uri seni ukir.
Ia menilai, di tengah arus modernisasi yang kian pesat, seni ukir di Jepara hampir punah. Dengan itu, perlu regenerasi untuk tetap menghidupkan.
“Ini menjadi langkah sinergi dan jangka panjang dari pelestari ukir dan Pemkab Jepara untuk terus mendorong agar seni ukir di Jepara tetap terus hidup. Melalui kegiatan semacam ini, saya berharap dapat terus berjalan hingga generasi yang akan datang,” tegasnya.
Selain lomba ukir, dalam pembukaan terdapat deklarasi dari Paguyuban Pelestari Ukir Jepara.
Mereka membacakan lima poin bertajuk ‘Jepara Menolak Punah Ukir’ serta meminta agar hiasan macan kurung dan gebyok Jepara wajib ada di setiap lembaga pemerintah dan swasta. Kemudian, penandatangan dari Pj Bupati Jepara, unsur Forkopimda, dan kepala satuan pendidikan. (cr4/gih).