Dengan Slogan An-Nur, Bapaslon Anom Widiyantoro – Nurkholes Daftarkan Diri di KPU

KOMPAK: Di dampingi para parpol pengusung Anom Widiyantoro-Nurkholes Bapaslon Pilkada Pemalang 2024 yang mendaftarkan diri di KPU Pemalang, Kamis (29/8) kemarin. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Datang di detik-detik terakhir pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon), Anom Widiyantoro-Nurkholes resmi daftarkan diri ke KPU Pemalang pada Kamis (29/8) kemarin. Mereka diusung oleh Partai Golkar bersama partai-partai non parlemen yang percaya dengan slogan yang di bawanya yaitu An-Nur.

Anom Widiyantoro sebagai Bacabup Pemalang mengatakan dirinya telah memetakan sejumlah trik jitu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada saat ini di Pemalang. Dari pembangunan infrastruktur jalan, kesehatan, pendidikan, pertanian, sosial, budaya bahkan tata kelola kota dan desa juga ia perhatikan.

Baca juga:  Sekda Pemalang: Rokok Jadi Gerbang Kenakalan Remaja

“Kalau dilihat dari permasalahan saat ini, solusinya itu hanya dengan manajemen yang fresh serta strategi yang jitu. Semuanya harus kompak dari seluruh unsur masyarakat yang jadi syarat dasar suksesnya pembangunan,” tuturnya.

Pasangan An-Nur ini maju di Pilkada Pemalang dengan diusung koalisi Partai Golkar bersama partai non parlemen seperti Perindo, PSI, Partai Gelora, Partai Buruh dan Partai Hanura. Di mana mereka menggunakan aturan 6,5 persen suara sah pemilu menurut aturan keputusan MK yang menjadi aturan Pilkada serentak 2024.

Selanjutnya, Nurkholes selaku Bacawabup mengatakan dirinya merasa sangat beruntung bisa berpasangan dengan Anom. Dirinya ingin maju bersama untuk membangun Pemalang, bahkan dirinya berjanji akan secara intens memberdayakan para pewarta lokal di Pemalang.

Baca juga:  Heru Kundhimiarso Janji Tetap Lantang Suarakan Keinginan Rakyat

“Kami ingin maju dengan restu seluruh partai dan relawan maju untuk Pemalang. Sehingga saya terima kasih kepada seluruh relawan, karena spontanitas dan simpati mereka seperti sebuah keajaiban, sebuah ketulusan hati yang tidak didasari apa-apa.” (fan/rds)