PATI, Joglo Jateng – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati membekali pelatihan bagi 20 perempuan Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati. Hal ini guna meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan, dengan diajarkan mengolah aneka makanan siap jual, serta teknik berwirausaha, di Ruang Tata Boga UPTD BLK Pati, Kamis (29/8/24).
Sub Koordinator Pemberdayaan Perempuan Dinsos P3AKB Pati Anggia Widiari menyebutkan, 20 peserta itu terdiri dari 18 perempuan rentan, 2 perempuan lulus SMA dengan rekomendasi pernikahan, perempuan cakap media sosial, kader desa, tim sahabat perempuan dan anak. Serta pokja kampung KB ramah perempuan dan peduli anak.
“Kategori perempuan rentan di antaranya perempuan sebagai kepala keluarga, perempuan yang memiliki anak disabilitas dan perempuan post migran,” ujarnya, Kamis (29/8/24).
Pihaknya menambahkan, pelatihan ini berguna untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui kontribusi perempuan agar tetap bisa survive jika terjadi sesuatu pada dirinya. Selain itu, untuk mengembangkan keahlian khusus agar menjadi aset bagi mereka yang bisa digunakan di masa depan.
“Kami memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan dalam memulai usaha. Sehingga diharapkan para peserta ini nanti bisa melanjutkan berwirausaha dengan bekal yang mereka miliki,” tuturnya.
Dalam pelatihan ini, peserta dibagi menjadi empat kelompok. Mereka belajar membuat olahan makanan seperti dimsum, shrimp roll, roti abon dan frost roll. “Jadi selain dilatih membuat makanan, peserta dibekali teknik berjualan melalui media sosial. Harapannya mereka ini bisa menjual produknya tidak hanya offline tapi juga lewat online,” katanya.
Anggi mengharapkan, adanya pelatihan ini bisa membuka akses semakin banyaknya UMKM para perempuan di Pati, sehingga meningkatkan pendapatan. Kemudian tidak hanya berhenti di sini saja, tetapi ada keberlanjutan berwirausaha. Sekaligus terciptanya lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Kami ingin para perempuan di Pati memiliki skill dasar dan pengetahuan untuk memulai usaha. Jadi setidaknya dia berani berusaha dan memulai tanpa mengganggu growth rate-nya sebagai seorang perempuan dan seorang istri serta ibu,” harapnya.
Sementara itu, Instruktur Tata Boga BLK Disnaker Pati Risma Yuliawati menjelaskan, keempat menu yang diajarkan yaitu pembuatan roti abon, frost roll, dimsum dan shrimp roll. Dengan menggunakan bahan berupa tepung terigu, ragi dan butter.
“Para peserta semangat sekali. Dengan bahan-bahan sederhana, mereka bisa mengaplikasikannya di rumah. Sehingga harapannya bisa dibuat usaha dan menambah income di keluarga,” jelasnya.
Sedangkan, salah satu peserta dari tim sahabat perempuan dan anak (Sapa) Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Ing Suparti mengharapkan, ke depan para perempuan lebih produktif lagi agar bisa menghasilkan ilmu yang didapat ini. Sekaligus bisa dipraktikkan di rumah.
“Pelatihan ini bisa sangat membantu perekonomian pribadi maupun keluarga. Sehingga setelah mendapat teori dan praktik bisa dijadikan bekal modal berwirausaha,” ucapnya.(cr1/sam)