KUDUS, Joglo Jateng – Dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke 19, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kudus menggelar berbagai even. Diantaranya lomba video ucapan HUT, lomba paduan suara dan senam bersama di Balai Jagong Kudus, akhir pekan lalu.
Ketua Himpaudi Kudus, Mujiwati menjelaskan, lomba video ucapan HUT ke 19 ini diikuti seluruh lembaga KB, TPA dan Satuan Paud Sejenis (SPD) se Kabupaten Kudus. Yang diikuti 5 orang di setiap satu videonya.
“Lalu lomba paduan suara yang dilaksanakan hari ini (Sabtu, Red) diikuti para guru paud di 9 kecamatan. Usai senam bersama 1.300 guru paud yang juga anggota Himpaudi,” jelasnya kepada Joglo Jateng.
Ia menyebutkan, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kembali para guru agar terus berinovasi. Dengan adanya wadah ini pula, para guru memiliki kesempatan untuk berkompeteisi dan adu kreativitas.
“Jika yang biasanya ikut lomba adalah siswanya, maka hari ini para guru yang berlomba. Agar nantinya bisa meningkatkan kreativitas saat mengajar,” ujarnya.
Pihaknya berharap, di HUT ke 19 Himpaudi ini perjuangan para guru paud bisa diakui kesetaraannya oleh pemerintah. Meskipun secara kelembagaan belum masuk kategori pendidikan formal.
“Karena kami berada di lembaga non formal sehingga kami belum bisa mendapatkan hak kami sebagai pendidik. Sehingga harapannya akan ada kesetaraan bagi guru paud,” harapnya.
Di momen yang sama, Kepada Bidang (Kabid) PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Arini Budi Utami, mengucapkan selamat ulang tahun Himpaudi ke 19. Dirinya berharap agar para guru paud selalu sukses dibarengi dengan kolaborasi bersama Disdikpora untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang cerdas dan berakhlakul karimah.
“Program tahunan ini dilaksanakan agar anggota Himpaudi bisa berkumpul dan saling memotivasi untuk menjadi pengajar professional yang berkarakter kuat. Agar menciptakan generasi bangsa menuju Indonesia,” ungkapnya.
Ia juga berpesan agar para guru paud tetap semangat untuk mendidik, sebab tidak ada kesuksesan tanpa adanya guru. Sehingga ia ingin para guru selalu bersemangat utamanya pembelajaran karakter untuk bekal ke depannya.
“Kami juga memberikan fasilitas untuk meningkatkan kompetensi guru melalui beberapa pelatihan. Baik itu tidak yang digelar Disdikpora maupun lembaga lainnya,” imbuhnya. (cr1/fat)