KUDUS, Joglo Jateng – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bumi Wangi, Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus fokus pada pengembangan kios dan revitalisasi food court. Usaha ini memungkinkan untuk meningkatkan pendapatan asli desa (PAD).
Kepala Desa Jekulo, Anif Zuhri didampingi oleh Arif Fathur selaku Kasi Kesejahteraan mengungkapkan rencana pembangunan dan penataan kios kuliner di desanya. Saat ini, terdapat 10 kios kuliner dengan sistem sewa bulanan sebesar Rp3.000 per hari yang ditarik setiap bulan. Skema ini telah diterapkan sejak 2018. Menggantikan sistem bagi hasil yang digunakan sebelumnya.
“Rencananya kami akan menambah food court baru serta merapikan yang sudah ada. Kami akan membangun kios semi permanen dengan menggunakan baja ringan agar lebih rapi. Proses pengusulan sudah berjalan dan kami harap pelaksanaannya dapat dimulai akhir tahun ini,” ungkapnya belum lama ini.
Kios direncanakan akan lebih terjangkau dibandingkan dengan ruko di sekitar wilayah tersebut. Dengan harga yang lebih terjangkau diharapkan mampu mendukung perekonomian masyarakat melalui sektor kuliner.
Selain pengembangan kios kuliner, Desa Jekulo juga tengah memperhatikan pengelolaan sampah. Saat ini, sekitar 800 pelanggan dikenakan biaya Rp20.000 per bulan untuk layanan penarikan sampah yang langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, terdapat rencana untuk mengelola sampah lebih lanjut melalui proses pengelolaan dan pemilahan.
“Kami sudah melakukan studi banding untuk mengembangkan pengelolaan sampah. Namun terkendala lahan. Sumber daya manusia sebenarnya sudah siap, tapi kami masih harus melihat kondisi lahan untuk memodifikasi skala pengelolaan sampah menjadi lebih kecil atau fokus pada pemilahan sampah,” jelasnya.
Sementara dalam rangka mendukung revitalisasi food court dan program lainnya, BUMDes Bumi Wangi yang didirikan pada 2017 akan menerima penyertaan modal sebesar Rp50 juta pada 2024. Dana tersebut akan dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur dan meningkatkan layanan di desa. Termasuk revitalisasi food court yang menjadi pusat kegiatan ekonomi kuliner di desa.
“Dengan prospek dan analisis usaha yang baik, kami optimis penyertaan modal ini akan mendorong perkembangan BUMDes ke arah yang lebih maju,” pungkasnya. (cr3/fat)