Kudus  

BPS Kudus: Penyumbang Utama Deflasi Agustus dari Sektor Makanan

JELASKAN: Kepala BPS Kudus sedang memaparkan hasil rilis inflasi Kabupaten Kudus bulan Agustus di Kantor BPS, Selasa (3/9/24). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus merilis angka inflasi untuk Agustus 2024. Hasil terjadi adanya deflasi sebesar 0,04% secara bulanan (Month to Month/m-t-m) dibandingkan dengan Juli 2024.

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan tersebut tercatat berada di angka 105,90. Meskipun demikian, secara tahunan (Year on Year/y-on-y), inflasi tercatat sebesar 1,93%, dan inflasi tahun kalender (Year to Date/y-to-d) sebesar 0,59%.

Beberapa komoditas utama yang menjadi penyumbang deflasi pada Agustus 2024 adalah bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah. Komoditas tersebut memberikan andil deflasi masing-masing sebesar 0,12%, 0,03%, 0,03%, dan 0,02%. Penurunan harga ini disebabkan oleh pasokan yang melimpah di pasaran, terutama untuk komoditas pangan.

Baca juga:  Kemenko PMK Gandeng Muhammadiyah Jalankan Gerakan Revolusi Mental

Kepala BPS Kabupaten Kudus, Eko Suharto menjelaskan, sektor makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar deflasi di Kudus selama empat bulan terakhir. Selama Mei hingga Juni, deflasi disumbang oleh penurunan harga beras.

“ Hal itu terjadi karena banyaknya panen di Kudus dan daerah lain. Sementara, pada Juli dan Agustus, bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras menyumbang deflasi terbesar,” ujarnya, Selasa (3/9/24).

Eko juga mengingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga setelah masa panen berakhir. “Ketika masa panen selesai, harga cenderung naik lagi. Kita harus berhati-hati agar kenaikan tersebut tidak terlalu tinggi,” tambahnya.

Baca juga:  Tim KKN UMK Sukses Sosialisasikan Anti Bullying di Desa Kebonsari

Komoditas bawang merah dan daging ayam ras diketahui mengalami tren deflasi pada Agustus selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu, komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras sudah menunjukkan tren penurunan harga sejak April 2024. Sementara cabai merah mulai menurun sejak Mei 2024.

Meski demikian, sektor makanan, minuman dan tembakau juga menjadi penyumbang utama inflasi secara tahunan. Beberapa komoditas yang memberikan kontribusi besar terhadap inflasi y-on-y di Agustus 2024 antara lain beras, perguruan tinggi, emas perhiasan, gula pasir, dan sigaret kretek mesin.

Baca juga:  Memimpin Upacara, Paskibraka Jadi Kebanggaan Orang Tua

Dengan harga bahan pakan yang masih terkendali, Eko menyatakan bahwa harga produk peternakan di Kudus saat ini masih stabil. “Untuk pakan, harga terkendali, sehingga berdampak pada penurunan harga produk peternak,” tutupnya. (cr3/fat)