KUDUS, Joglo Jateng – Puluhan siswa kelas 8 SMP Masehi Kudus beradu kreativitas untuk menyulap barang bekas menjadi barang siap guna, pada Rabu (28/8). Seperti membuat dress dari koran bekas, tas dari kain perca hingga produksi eco printing.
Kepala SMP Masehi Kudus, Margareta Hani Pramono menyebutkan, kegiatan ini merupakan implementasi dari P5. Sebelumnya peserta didik telah mendapatkan materi pembuatan eco printing dan pemanfaatan bahan bekas. Eco printing ini, lanjut dia, merupakan teknik pewarnaan alami yang memanfaatkan bahan-bahan organik seperti daun, bunga, dan buah untuk menciptakan motif dan warna pada kain.
“Sehingga ini upaya mengenalkan anak pendekatan ramah lingkungan yang dapat meminimalisir penggunaan bahan kimia berbahaya dan mendukung pelestarian alam. Dan membuat barang bekas jadi hal yang bermanfaat,” ujarnya.
Pada Kamis, (29/8) karya yang mereka buat dipamerkan dalam gelar karya. Ia berharap tema gaya hidup berkelanjutan ini bisa semakin mengasah kreativitas dan kegigihan para siswa.
Siswa kelas 8, Joseph Edgar, mengungkapkan rasa antusiasnya setelah karya eco print bersama kelompoknya selesai. Ia membuat dua produk kain ecoprint menjadi totebag dan ransel.
“Beberapa materi yang saya dapat diantaranya ketika membuat eco print harus menggunakan kain tertentu serta daun dan bunga tertentu,” ungkapnya.
Ia mengaku menggunakan daun jarak wulung, daun ecaliptus, daun jarak kepyar dan daun jati. Sementara kainnya ia menggunakan kain rayon.
“Intinya harus daun yang bisa mengeluarkan pigmen. Saat ini proses menyiapkan presentasi untuk besok,” ungkapnya.
Sementara siswi kelas 8B, Fanesya, juga senang bisa memakai dress hasil memanfaatkan barang bekas. Dress tersebut bisa dimanfaatkan untuk kriya dan seni.
“Kami membuatnya selama satu hari. Dengan teman-teman kelompok dan hari ini telah diuji coba memakainya,” katanya. (cr1/fat)