JEPARA, Joglo Jateng – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara berharap agar kampung-kampung moderasi beragama bisa muncul di di daerah tersebut. Program ini awal diluncurkan pada 2023 lalu
Kepala Kemenag Jepara Akhsan Muhyiddin melalui Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Samsul Arifin menyampaikan, sejak awal program Kemenag RI ini diluncurkan pada 2023. Sejak saat itu, Kemenag Jepara berusaha mewujudkan kampung moderasi beragama di Jepara.
Hingga saat ini sudah ada dua kampung moderasi beragama di Kabupaten Jepara yang sudah dibentuk. Yaitu di Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji dan Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara.
“Desa bisa mengajukan sebagai kampung moderasi beragama. Dengan catatan, harus memenuhi kriteria atau syarat,” jelasnya pada Joglo Jateng, Minggu (8/9/24).
Samsul menjelaskan, penetapan kampung moderasi beragama tidak asal pilih. Berbagai stakeholder dilibatkan agar mendapat pertimbangan komperehensif dan berimbang.
Hal ini bertujuan agar kampung yang ditetapkan tidak menimbulkan konflik horizontal maupun gesekan sosial. Sebab, desa yang dipilih harus multi agama di dalamnya.
“Tidak setiap desa bisa dijadikan sebagai kampung moderasi beragama. Karena harus ada beragam di desa tersebut,” ungkapnya.
Adapun dua desa yang telah dibentuk itu, lanjutnya, masih dalam tahap pengembangan dengan melakukan berbagai program kerja yang ditetapkan. Seperti, melakukan dialog agama, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian seni budaya.
“Tahun ini kita gelontorkan dana sebesar Rp 12 juta per desa. Dengan harapan bisa digunakan untuk kepentingan program kerja. Agustus kemarin ada penyerahan kambing sebagai ternak bergulir,” bebernya.
Samsul berharap, dengan dibentuknya kampung moderasi beragama ini, upaya deteksi dini pada kemungkinan munculnya tindakan intolerensi dapat dicegah. Sehingga, memperkuat kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keragaman dan hal-hal menyimpang dan melanggar norma tidak terjadi di Kabupaten Jepara.
“Desa yang dibentuk harus betul-betul memberikan dampak positif. Sehingga, spirit ini bisa ditularkan kepada yang lain,” pungkasnya. (cr4/fat)