Suhu Panas di Jateng bakal Capai 39 Derajat

TIMBA: Warga mengambil air di musim kemarau dari sumur tua yang berada di kawasan Waduk Kedung Ombo, Miri, Sragen, belum lama ini. (ANTARA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut suhu maksimum panas puncaknya berada di bulan September-Oktober 2024. Diprediksi suhu panas akan mencapai 39 Derajat.

Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang Winda Ratri menjelaskan bahwa peningkatan suhu maksimal untuk wilayah Jawa Tengah karena adanya gerak semu tahunan matahari. Menurutnya, pada September posisi semu matahari bergerak dari belahan bumi Utara (BBU) menuju ekuator tepat pada 23 September 2024 mendatang. Nantinya ekuator ini akan bergerak terus ke arah Selatan pada bulan Oktober dan seterusnya.

Baca juga:  Ribuan Umat Katolik Semarang Ikuti Misa Akbar Bersama Paus Fransiskus

“Nanti mungkin kita, terutama Jawa Tengah akan merasakan istilahnya suhu yang relatif panas pada siang hari. Suhu maksimumnya cukup panas anrara bulan September – Oktober,” katanya saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Winda menyebut berdasarkan data 30 tahunan dari BMKG, suhu paling tinggi adalah 39 derajat, ini terjadi pada Oktober 2015 lalu. Sedangkan berdasar pantauan saat ini, suhu di Kota Semarang rata-rata berkisar 34 sampai 36 derajat.

“Berdasarkan data observasi kami yang pernah tercatat. Paling tinggi Oktober 2015. Itu kan dari suhu maksimum. Tapi sekarang dari pantauan kamu suhu rata-rata di wilayah Kota Semarang antara 34-36 derajat untuk September,” ungkapnya.

Baca juga:  Disnakertras Jateng Klaim PHK tak sampai 14 Ribu

Menurutnya pada Oktober mendatang suhu bisa lebih panas. Sedangkan wilayah Kota Semarang, Demak, Blora, dan bagian Pantura Jawa Tengah bakal mengalami suhu lebih panas dibanding daerah lainnya.

“Sebagian besar wilayah Semarang, Demak, Blora. Jadi memang paling panas Pantura Tengah sampai Timur,” bebernya.

Sedangkan untuk daerah pegunungan suhu relatif lebih rendah. Bahkan dua hari ini, kata dia sudah ada potensi hujan di wilayah pegunungan.

“Untuk wilayah pegunungan dan wilayah selatan suhu maksimumnya lebih rendah dari pada Jateng bagian Utar. Saat ini untuk wilayah pegunungan juga mulai ada potensi hujan,” tambahnya.

Baca juga:  15.825 Orang Melamar di Pemkot Semarang

Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi kebakaran. Terutama di daerah TPA juga pegunungan. “Imbauannya tetap waspada kebakaran di hutan, di gunung. Ataupun untuk yang suka naik gunung melihat kebakaran bisa langsung melapor agar dapat segera ditangani,” ucapnya. (luk/gih)