KUDUS, Joglo Jateng – Bea Cukai Kudus terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesehatan masyarakat melalui pengawasan ketat terhadap barang kena cukai. Salah satu fokus utamanya adalah memberantas peredaran rokok ilegal yang merugikan negara.
Hingga semester pertama tahun 2024, Bea Cukai Kudus berhasil mengamankan lebih dari 8,5 juta batang rokok ilegal. Dengan nilai barang mencapai Rp11,7 miliar dan menyelamatkan potensi kerugian negara hingga Rp8,1 miliar.
Menurut Sandy Hendratmo Sopan, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Kudus, barang ilegal tersebut diamankan melalui berbagai operasi di wilayah Pati, Jepara, Kudus, Rembang, dan sekitarnya. Modus penyelundupan rokok ilegal semakin bervariasi.
“Seperti dari pengiriman melalui jasa ekspedisi, kendaraan pribadi, hingga penyimpanan di gudang kosong,” ungkapnya, Rabu (11/9/2024).
Ia menuturkan bahwa salah satu penangkapan terbesar terjadi di Kabupaten Jepara pada tahun 2023, di mana Bea Cukai Kudus berhasil mengamankan 1,3 juta batang rokok ilegal dari paket pengiriman. Nilai barang yang disita mencapai Rp1,7 miliar dengan potensi penerimaan negara Rp1,1 miliar.
“Selain penindakan, jajaran kami terus aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan jasa pengiriman untuk mencegah pengiriman rokok ilegal,” tukasnya.
Edukasi juga diberikan kepada para pengusaha rokok baru untuk mengurus izin NPPBKC. Hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah pabrik rokok legal, yang dari 131 pabrik pada 2022, kini mencapai 170 pada awal 2024.
“Dalam upaya menjaga penerimaan negara dan melindungi masyarakat, Bea Cukai Kudus berkomitmen penuh untuk terus menggempur rokok ilegal dan mewujudkan Zero Kasus Rokok Ilegal,” pungkasnya. (adm/fat)
