KUDUS, Joglo Jateng – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus menggalakan program inseminasi buatan atau kawin suntik terhadap terhadap ternak. Terutama untuk kambing dan domba. Hal tersebut bertujuan agar tak terjadi perkawinan sedarah pada ternak yang akan merugikan peternak.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kudus, Arin Nikmah mengatakan, program inseminasi sebenarnya sudah lama ada. Tapi kebanyakan untuk ternak sapi dan kerbau. Sementara, untuk pengembangbiakan ternak kambing para peternak mengandalkan kawin alami.
“Tapi kawin alami, kejadiannya masih banyak ditemukan kasus inbriding atau perkawinan sedarah pada ternak. Sehingga anak ternak yang dihasilkan nantinya bisa kerdil atau cacat,” ujar Arin, belum lama ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, reproduksi pada kambing maupun domba bisa dibilang cukup cepat. Tetapi kerentanan terjadinya kawin sedarah tinggi sekali.
“Oleh karena itu, Dispertan Kudus mulai menggalakan inseminasi buatan atau kawin suntik bagi kambing dan domba,” tandasnya.
Selain mencegah terjadinya perkawinan sedarah, ungkap Arin, inseminasi buatan akan lebih menguntungkan para peternak. Pasalnya, semen bekunya atau benih yang disuntikan merupakan bibit komoditas unggul.
“Kalau di kambing kita ada benih Jawa Randu, Peranakan Etawa (PE) dan Boer. Sementara untuk benih domba, kita ada jenis Dombos atau domba Wonosobo yang merupakan bibit unggul,” jelasnya.
Dengan begitu, kata dia, hasil inseminasi buatan tersebut ternak lokal akan tetap bisa melahirkan bibit unggul. Sehingga, tentunya para peternak akan lebih mendapatkan keuntungan karena bernilai jual lebih tinggi.
“Kami berharap para peternak di Kudus ini bisa lebih terbuka dan menerima adanya program inseminasi buatan untuk ternak mereka. Agar ada peningkatan kualitas bibit, dan nantinya ada peningkatan ekonomi bagi para peternak itu sendiri,” harap Arin. (cr3/fat)