Naiki Jeep, Menyusuri Pantai dan Hutan di Jepara

CERIA: Para wisatawan di Jepara saat menikmati wisata Jeep di Pantai Bandengan Jepara, belum lama ini. (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

BERKELILING menaiki Jeep di berbagai wisata dapat menambah serunya petualangan di Kota Ukir. Ada berbagai pilihan wisata menyusuri pantai dan hutan dengan melewati medan offroad yang memacu adrenalin.

Wisata berkeliling dengan mobil Jeep ini bisa ditemukan di Paguyuban Jeep Jawara (Jeep Wisata Jepara). Perjalanan naik Jeep menyusuri wisata di Jepara melewati jalan yang terjal dan berbatu. Satu mobil bisa ditempati empat sampai lima orang, yaitu satu sopir dan empat penumpang.

Operator Anggota Paguyuban Jeep Jawara, Awang Budiono menyampaikan bahwa hadirnya paguyuban ini bertujuan untuk memberikan kesan tersendiri untuk wisatawan ketika berlibur di Jepara. Selain itu, juga untuk memajukan wisata yang ada di wilayah tersebut.

Baca juga:  Bawaslu Kota Semarang Buka Pendaftaran PTPS Pilkada 2024, Ini Syaratnya

“Kami ada sejak 2019, namun sempat berhenti selama dua tahun ketika covid-19. Pasca covid, kami hadir kembali sampai saat ini,” jelasnya, belum lama ini.

Para anggota komunitas tersebut kemudian memiliki ide untuk membuat tour wisata di area Jepara dengan menggunakan Jeep. Mereka meyakini, hal tersebut dapat menambah nuansa baru dalam liburan.

Saat ini, ada tiga macam trip yang bisa dipilih oleh wisatawan. Di antaranya Trip Short dan Trip Medium. Untuk Trip Short, perjalanannya sekitar 1-2 jam, dengan jarak tempuh 10-15 kilometer dan tarifnya Rp 350 ribu. Kemudian, Trip Medium, sekitar 3-4 jam perjalanan, jarak tempuh 20-25 kilometer dengan tarif Rp 450 ribu.

Baca juga:  Debat Terbuka Pilgub Digelar 3 Kali

“Yang Long sekitar 5 sampai 6 jam perjalanan atau sekitar 30 sampai 35 kilometer. Adapun tarifnya Rp 750 ribu. Satu unit Jeep, bisa untuk 3-4 penumpang,” ungkap Awang.

Meski, tarif yang dikenakan terkesan mahal, lanjutnya, para penumpang bisa terbayar dengan sensasi yang menyenangkan. Ia menegaskan, mahalnya tarif bukan karena ingin mendapatkan untung yang banyak, melainkan biaya perawatan untuk unit Jeep sangat tinggi. Mengingat, medan yang dilewati juga bebatuan serta pasir dan air laut, yang menyebabkan kerangka mobil mudah rusak dan berkarat.

“Karena memang niatnya dari hobi, jadi kami tidak mencari untung lebih yang penting wisatawan bisa merasakan sensasinya naik Jeep,” terangnya.

Baca juga:  Pembebasan Denda Pajak PBB Kota Kudus Diperpanjang hingga 30 September

Lebih lanjut, para wisatawan akan diberi perlengkapan pelindung dan dipandu terlebih dahulu. Sehingga tingkat risiko bisa diminimalisir. (cr4/adf)