KUDUS, Joglo Jateng – Meski Kudus tidak memiliki akses langsung ke laut, usaha pengasapan ikan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, tetap aktif dan terus berkembang. Usaha ini bahkan mampu memasarkan produknya hingga ke luar kota.
Salah satunya usaha pengasapan iklan “Maju Jaya” milik Nur Janah. Ide untuk memulai usaha ini muncul ketika dirinya ingin mencoba usaha yang belum ada di Kudus. Ia tidak sengaja melihat usaha temannya yang ada di Jepara membuat pengasapan ikan. Akhirnya dia memutuskan mengembangkan usaha itu di Kudus.
“Awal mula inspirasinya ketika saya jalan-jalan ke rumah teman di Jepara dan melihat pengasapan ikan di sana. Dari situ saya mulai mencoba di rumah, dan sedikit demi sedikit usaha ini berkembang,” ujarnya belum lama ini.
Sejak awal tahun 1990-an, pengasapan ikan yang dimulai dengan produksi skala kecil. sekitar 20-30 kg per hari. Perlahan berkembang hingga menjadi usaha besar. Pada 2014, setelah mendapatkan dorongan dan dukungan dari Dinas Perikanan, produksi meningkat menjadi 2-3 kwintal setiap dua hari.
Jenis ikan yang diasap di usaha ini antara lain ikan semar, gerok, tongkol, manyung, kakap merah, dan pari. Ikan ini dipasok dari Juwana.
“Ikan kecil biasanya diolah secara utuh, sementara ikan yang besar diiris dan ditusuk sebelum diasap di atas api. Matangnya asap membuat rasanya lebih terasa,” jelasnya.
Pemasaran ikan asap dari usaha “Maju Jaya” tidak hanya dilakukan di Kudus, tetapi juga ke Purwodadi, Pati, dan Demak. Usaha ini menjadi salah satu contoh bagaimana kreativitas dan ketekunan dapat menghasilkan peluang usaha meski lokasi geografis tidak mendukung.
“Saya tak kenal lelah untuk menjalankan usaha ini, dan alhamdulillah pesanan selalu lancar, meski Kudus tidak punya laut,” tuturnya. (cr3/fat)