SALAH besar jika umur menjadi patokan sebuah kesuksesan. Lihat saja Meyda Dewi Trisbiani (25) yang sudah menghasilkan berbagai ragam karya desainer di usia mudanya.
Perempuan ini menjadi salah satu fashion designer muda berbakat yang cukup populer di Kabupaten Pati. Meyda kini juga sudah memiliki toko di daerah Puri Pati yang dinamai Couturier Idamanku (@couturier.idamanku).
“Saya membantu mewujudkan impian orang dengan baju impiannya mereka. Membantu membuka lapangan pekerjaan, membantu mengatasi masalah customer yang memiliki badan kurang ideal,” ujar wanita lulusan IAIN Kudus itu, belum lama ini.
Meyda mulai menjalani dunia bisnis tersebut pada tahun 2017 sejak lulus SMK. Jiwa entrepreneur yang dikombinasikan dengan skill yang diasah selama sekolah ia manfaatkan untuk berkarya.
“Saya berprofesi sebagai fashion designer sejak lulus SMK. Karena punya jiwa entrepreneur jadinya mencoba berbagai bisnis kebetulan erat sekali dengan dunia fashion berangkat dari sekolah di SMK jurusan Tata Busana. Saat ini saya sibuk memproduksi pesanan baju dan juga menjual berbagai macam kain,” kata dia.
Selain memiliki toko sendiri, berbagai ragam karya dari olah desainnya sudah tampil di ajang pameran fashion tingkat regional maupun nasional. Karya terbesar yang dihasilkan Meyda dan tim adalah baju untuk sponsor di acara lomba tingkat nasional.
Di samping itu, ia juga pernah berpartisipasi di berbagai ajang seperti Pekan Kreatifias Pemuda Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Surakarta pada 2023 meski belum berhasil meraih juara. Kemudian, juga ikut berkontribusi di pelatihan Tata Busana yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Tengah dengan menjadi peserta terbaik.
Prestasinya tidak cuma di bidang fashion desain saja, Meyda juga menjadi salah satu pemuda berprestasi pada Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda yang diselenggarakan Dispora Provinsi Jawa Tengah di tahun lalu.
Ia pun mengemban amanah menjadi pemuda pelopor yang ditempatkan di desa untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi naik kelas serta membina para pemuda desa agar mempunyai skill tambahan. Menjadi salah satu UMKM binaan Bank Indonesia (BI) pada tahun yang sama.
Bermacam capain ia raih tak lepas dari peran setiap pihak. Mulai dari pemerintah daerah (pemda), pihak swasta, serta institusi pendidikan yang sering berkolaborasi dengan karya-karyanya.
Dalam dunia fashion, dirinya merancang bermacam-macam baju. Seperti baju pesta, baju fashion show, baju rumahan, baju kantoran, maupun baju untuk pria-wanita serta dewasa-anak.
“Disporapar Jateng selalu mendukung usaha saya dalam bentuk pelatihan dan juga pembinaan secara berkala ke tempat usaha saya, Bank Indonesia mendukung pembinaan kepada UMKM, Sekolah SMK N 3 Pati bekerja sama dalam menitipkan anak magang di tempat usaha saya. Mereka ikut berperan untuk membantu hingga saya di titik ini,” ujar perempuan yang kini berdomisili di Rendole, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati ini. (lut/adf)